close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Novak Djokovic membanting raket. foto tangkapan layar
icon caption
Novak Djokovic membanting raket. foto tangkapan layar
Sosial dan Gaya Hidup
Sabtu, 31 Juli 2021 21:09

Frustrasi, Djokovic lempar raket ke tribun, syukurlah tidak ada penontonnya

Kekalahan mungkin biasa baginya, tetapi kenyataan bahwa ia harus pulang dari Tokyo tanpa menyabet medali, membuatnya sangat terpukul.
swipe

Menerima kekalahan bukan perkara mudah bagi seorang atlet bintang. Meski puluhan kekalahan pernah dialami, ada kalanya emosi itu tak terbendung. Tengok Novak Djokovic. Bintang tenis dari Serbia itu meledak ketika dikalahkan lawannya di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Kekalahan mungkin biasa baginya, tetapi kenyataan bahwa ia harus pulang dari Tokyo tanpa menyabet medali, membuatnya sangat terpukul. Ada sisi dari dirinya yang tidak bisa menerima kenyataan itu. 

Terlebih lawannya adalah Pablo Carronero, petenis Spanyol yang kelasnya kurang diperhitungkan. 6-4, 6-7, 6-3 skor akhir yang membuat, pemenang Grand Slam dua puluh kali dan penyandang ranking satu terlama di tenis putra ini, harus mengakhiri kampanyenya menyabet medali di Olimpiade 2020.

Djokovic dengan sederet prestasi di atas, tentu telah menyandang prestasi luar biasa yang membuatnya menjadi petenis papan atas dan salah satu tersukses. Namun, tak satu pun medali emas pernah dia raih dari Olimpiade. Mungkin ini yang membautnya frustrasi.

Setelah kesempatan memperebutkan emas lenyap, Djokovic bisa mendapat medali hiburan, yaitu perunggu. Namun, lawannya dari Spanyol itu tidak membiarkannya meraih medali pelipur lara. Ini kenyataan pahit buat Djokovic. Gagal mendapat emas, kemudian tak juga berhasil menyabet perunggu dari Carronero yang peringkatnya 77 dunia. Fans Serbia bahkan bercanda bahwa dia dikutuk.

Pemain Serbia itu tidak bisa menyembunyikan kemarahannya saat dia kalah dalam pertandingan demi pertandingan. Pada satu titik, dia bahkan melemparkan raketnya ke tribun.

Ini mungkin pertama dan terakhir kali pandemi virus corona terbukti bermanfaat – tidak ada yang terluka akibat aksi tersebut karena Olimpiade diadakan tanpa penonton.

Djokovic kemudian menghancurkan raket lain di tepi jaring setelah gagal mencetak poin.

Petenis Serbia itu datang ke Tokyo dengan harapan menjadi orang pertama yang memenangkan apa yang disebut "Golden Slam" - memenangkan empat major turnamen dan medali emas di Olimpiade di tahun yang sama. Tapi harapan itu kandas. 

Atlet Jerman Steffi Graff adalah satu-satunya pemain yang pernah mencapai prestasi ini. Djokovic berpeluang meraih medali perunggu di nomor ganda campuran hari ini, namun ia menarik diri dari pertandingan karena cedera bahu.

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan