Festival Teater Jakarta (FTJ), yang lahir sejak 1973 dan menjadi kegiatan tertua di Asia Tenggara, kembali menggelar festival yang ke-49. Berbeda dari sebelumnya, FTJ 2022 dilaksanakan menjadi dua bagian, lomba final FTJ pada 1-9 Oktober lalu dan disambung Lebaran Teater pada 1-12 Desember mendatang.
Program Lebaran Teater 2022 menjadi gelaran yang pertama kali oleh FTJ. Kegiatan dilaksanakan sebagai puncak apresiasi teater setelah melalui proses lomba dan kurasi.
Program ini juga menjadi bentuk kesungguhan Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta dalam membangun ekosistem pembinaan dan pengembangan seni teater di ibu kota.
"Lebaran Teater adalah etalase dan laboratorium yang mengakomodasi kelompok-kelompok teater dari berbagai latar belakang, antara lain, teater tradisi, teater kampus, teater pelajar, teater anak, dan teater umum," tutur Ketua Komite Teater DKJ, Bambang Prihadi, dalam "Ingatan dan Kemudian" Lebaran Teater 2022, Selasa (29/11).
Kegiatan akan mengusung tema "Ingatan dan Kemudian". Bambang menjelaskan, pokok pikiran ini berasal dari pandangan Arundhati Roy, penulis asal India, yang memandang pandemi Covid-19 sebagai sebuah portal.
"Maksudnya, membayangkan Lebaran Teater sebagai gerbang pembangunan ekosistem seni teater selain lomba, merupakan sebuah usaha untuk mengabadikan 'ingatan' sebagai refleksi dan 'kemudian' sebagai kenyataan menghadapi masa depan," urai Bambang.
Dalam arti lain, menurut Bambang, Lebaran Teater bukan sekadar perayaan semata, tetapi sebagai upaya mengajak para pegiat teater dalam menghadapi setiap situasi perkembangan teater pada masa depan dengan kerja kolektif dan kolaboratif.
Sharing Committee Festival Teater dan Lebaran Teater Jakarta, Dewi Noviami, menambahkan, kata "lebaran" dalam gelaran ini dimaknai sebagai "usai", "sesudah", "ikhlas", dan seterusnya, yang diorientasikan memetakan pencapaian artistik, kecenderungan gaya dan pola kerja setiap kelompok, serta jejaring penontonnya.
"Setiap kelompok yang tampil nantinya mendapat tantangan untuk mengeksplorasi dan menyiapkan karya terbaik di hadapan penonton yang lebih beragam dengan semangat kerja profesional," kata Dewi.
Program Lebaran Teater nantinya akan menghadirkan pertunjukan dari 13 kelompok teater dari dalam dan luar negeri, seperti Belanda, Austria, dan Jepang. Selain pertunjukan teater, juga akan ada artist talk dan diskusi tematik seputar teater dan irisannya yang berkaitan dengan perubahan sosial, sains, dan teknologi, disabilitas, dan tradisi.
Adapun 13 kelompok teater tersebut antara lain Music and Theatre DeltaDua dari Belanda, Theatre Company Shelf dari Jepang, Theatercombinat A/DE dari Austria dan Jerman, Para Pencari Bintang Jakarta, Teater Sapta, Sun Community, Teater Petra, Pasukan Sastra 78, Sanggar Seni Bintang, Bengkel Kreasi Seni Teknik UI (BKST UI), Teater eL Na'ma, Teater Kuda Hitam, dan Bumikalamtara.
Seluruh rangkaian program Lebaran Teater rencananya akan berlangsung di berbagai pusat kesenian dan kebudayaan Jakarta, yakni Taman Ismail Marzuki (TIM), Institut Kesenian Jakarta (IKJ), GoetheHaus, dan Salihara Art Centre.