close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pulau mungil Gili Kedis dengan pasir yang putih dan air yang jernih menawarkan ketenangan bagi wisatawan. (Annisa Saumi/Alinea)
icon caption
Pulau mungil Gili Kedis dengan pasir yang putih dan air yang jernih menawarkan ketenangan bagi wisatawan. (Annisa Saumi/Alinea)
Sosial dan Gaya Hidup
Selasa, 19 Juni 2018 12:16

Gili Kedis, secuil keindahan di barat Lombok

Mengelilingi Gili Kedis hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit.
swipe

Gili cantik di Pulau Lombok tidak hanya dimonopoli oleh Gili Trawangan yang riuh. Ada banyak gili yang tak kalah menawannya dari Gili Trawangan, tersebar mengelilingi pulau seribu masjid tersebut. Salah satu gili cantik itu adalah Gili Kedis yang berada di sebelah barat daya Pulau Lombok.

Jika dibandingkan dengan tiga gili tetangganya, yakni Gili Nanggu, Gili Sudak, dan Gili Tangkong, yang sama-sama berada di wilayah Sekotong, Gili Kedis adalah gili terkecil dari empat gugusan gili tersebut. Mengelilingi Gili Kedis hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit.

Untuk mencapai Gili Kedis dari Kota Mataram, wisatawan bisa mengambil jalur menuju pelabuhan Lembar yang dekat dengan wilayah Sekotong. Anda bisa menyewa mobil atau motor untuk menuju wilayah Sekotong, karena di Lombok sangatlah susah untuk mencari angkutan umum yang bisa membawa anda menuju wilayah Sekotong. Setelah sampai di wilayah Sekotong, Anda bisa menyewa perahu langsung dari para nelayan di wilayah Sekotong, atau menuju pelabuhan Tawun untuk pergi ke Gili Kedis.

Deretan perahu nelayan yang digunakan untuk menyeberang berlabuh di Gili Kedis.Alinea.id/Annisa Saumi

Ada beragam tarif yang dipatok para nelayan untuk menyeberang ke Gili Kedis. Saat akan menyebrang, Alinea mendapatkan harga Rp250.000 untuk mengantar dan menjemput menuju Gili Kedis. Tawar menawarlah dengan nelayan setempat. Tarif tersebut akan bertambah jika Anda memutuskan untuk berkunjung juga ke tiga gili lainnya di Sekotong.

Dengan pasir yang putih, ombak tenang, dan air yang jernih, banyak aktivitas yang bisa wisatawan lakukan di Gili Kedis, seperti snorkeling, mandi di pantai, atau sekedar berjemur dan berfoto-foto. Bawalah makanan dan obat-obatan pribadi karena tidak ada toko, warung, restoran, ataupun hotel di Gili Kedis. Fasilitas yang tersedia di Gili Kedis hanyalah sebuah berugaq atau gazebo yang biasanya digunakan wisatawan muslim untuk solat dan dua buah toilet.

Selain kegiatan-kegiatan tersebut, Anda juga bisa berkemah di Gili Kedis sambil menyantap ikan bakar tangkapan nelayan di Gili Kedis. Mintalah pada nelayan yang mengantarkan Anda untuk membawa ikan hasil tangkapannya saat Anda berkemah. Para nelayan biasanya akan dengan senang hati membawa ikan hasil tangkapannya dan memasakkannya untuk Anda.

Jika ingin mencari ketenangan di musim libur Lebaran seperti ini, pastikan Anda tidak berwisata ke Gili Kedis di H+7 Lebaran karena tempat-tempat wisata akan penuh. Saat Lebaran, masyarakat Lombok memiliki tradisi unik yang dinamakan lebaran ketupat yang jatuh pada H+7 lebaran. Saat Lebaran ketupat itulah masyarakat Lombok akan pergi bertamasya ke tempat-tempat liburan membawa rombongan keluarga besar mereka yang membuat tempat-tempat wisata menjadi padat.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan