close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Happy Salma selesai jumpa pers pertunjukan teater Nyanyi Sunyi Revolusi di Kafe Sastra Balai Pustaka, Jakarta Timur, Minggu (20/1). /Alinea.id/Robertus Rony.
icon caption
Happy Salma selesai jumpa pers pertunjukan teater Nyanyi Sunyi Revolusi di Kafe Sastra Balai Pustaka, Jakarta Timur, Minggu (20/1). /Alinea.id/Robertus Rony.
Sosial dan Gaya Hidup
Selasa, 22 Januari 2019 12:55

Happy Salma antusias menyambut pesta demokrasi

Aktris Happy Salma mengaku tak terlalu mengikuti perkembangan politik, karena kesibukannya.
swipe

Sudah sebulan terakhir, aktris Happy Salma tak bisa meluangkan waktu berlama-lama di depan televisi. Dia tengah menyiapkan pertunjukan teater bertajuk Nyanyi Sunyi Revolusi yang mengisahkan sastrawan Indonesia, Amir Hamzah.

Lantaran kesibukannya itu, Happy tak terlalu mengikuti perkembangan informasi tentang pemilihan umum. Soal pilihan politik, dia merahasiakan. Namun, dia sangat antusias menyambut pesta demokrasi.

“Saya harus merayakan pesta demokrasi ini. Banyak banget uang negara dikeluarkan untuk itu, jadi kita harus ikut serta. Suara saya tidak boleh kosong,” kata dia, ditemui setelah jumpa pers pertunjukan teater Nyanyi Sunyi Revolusi di Kafe Sastra Balai Pustaka, Jakarta Timur, Minggu (20/1).

Happy sendiri melewatkan debat calon presiden dan calon wakil presiden putara pertama pada Kamis (17/1). Dia mengaku tak tertarik dengan debat tersebut.

“Saya tidak mau nonton debat kemarin, takut mules dan kesal. Kadang-kadang suka gemes gitu,” ujarnya.

Di tengah kesibukannya, Happy sendiri mengikuti perkembangan informasi melalui media sosial, termasuk isu politik.

Sebagai informasi, Nyanyi Sunyi Revolusi merupakan pertunjukan kolaborasi dari Titimangsa Foundation, yang akan mengisahkan kisah cinta sastrawan Amir Hamzah terhadap sesama dan bangsa.

Sejumlah aktris dan aktor, seperti Lukman Sardi, Prisia Nasution, dan Sri Qadariatin, didaulat berperan dalam pementasan teater yang akan dihelat di Gedung Kesenian Jakarta pada 2 dan 3 Februari 2019 mendatang.

Sutradara dari Teater Satu, Iswadi Pratama, dipercaya Happy mampu memberi kekuatan pada pertunjukan ini.

“Karena selain penyair, dia (Iswadi Pratama) juga berasal dari Sumatra, dan memiliki pola penyutradaraan realisme,” ujar Happy, yang menyebut proses produksi mulai intensif sejak pertengahan 2016.

img
Robertus Rony Setiawan
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan