Aktris muda blasteran Indonesia-Jerman Cinta Laura Kiehl mengatakan, layar kaca televisi maupun lini masa media sosial kerap kali dihiasi oleh informasi atau pun konten yang cenderung bersifat sebatas lucu-lucuan saja, dan minim norma-norma (values).
Padahal menurut Cinta, media dan influencer seharusnya bisa menyajikan hal-hal yang lebih bersifat mendidik masyarakat, agar mereka (masyarakat khususnya generasi muda) dapat tetap menjaga nilai-nilai Pancasila, intelektual, dan moral bangsa.
“Cara berpikir generasi Z, alpha, dan milenial itu sangat terpengaruh oleh konten digital. Sampai dalam hal konsumsi, mereka membeli barang pun tidak lepas dari pengaruh influencer yang mereka lihat. Jadi, penting bagi para influencer untuk selalu menyajikan hal-hal atau konten yang positif dan mendidik, karena mereka akan selalu meniru perbuatan kita,” ujarnya, dalam diskusi webinar Selasa (23/2).
Saat ini kebanyakan media dan influencer hanya memikirkan perihal views dan rating semata, tanpa berpikir akan tanggung jawab dalam berkontribusi mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Padahal sudah semestinya media dan public figur mengambil peran dan turut berkontribusi dalam mencerdaskan anak bangsa.
"Sekarang ini banyak sekali media dan influencer yang posting hal-hal bersifat skandal karena ingin banyak yang like. Mereka (media dan influencer) ingin banyak yang nonton, mereka ingin punya rating yang tinggi tanpa memperdulikan isi dan nilai konten tersebut,” imbuhnya.
Dia menuturkan, telah memulai upaya untuk turut berperan dan berkontribusi dalam mencerdaskan anak bangsa, misalnya dengan membuat sebuah talkshow edukatif yang diisi oleh barisan generasi muda, atau membuat buku tentang dampak bullying yang juga ditulis berdasarkan dari pengalaman korban bullying.
“Jadi sebagai public figur dan juga bagian dari anak bangsa, sudah saatnya aku mengambil moral obligation untuk mendidik masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda. We have to do go it!” sambung dia.
Ia juga sering menghiasi akun media sosialnya dengan me-repost artikel-artikel mengenai perlindungan bagi korban kekerasan terhadap perempuan dan anak. Sebab, dengan melakukan hal kecil seperti itu, diharapkan dapat mengedukasi sekaligus membantu para perempuan agar berani melaporkan hal tersebut dan mengurangi angka kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.
Terakhir, Cinta juga meminta kepada pemerintah untuk dapat menerbitkan atau lebih serius dalam menerapkan sebuah peraturan yang mengatur tentang penyiaran dan tayangan, agar tidak ada lagi keserampangan media dan influencer dalam menyajikan konten yang kurang berbobot kepada masyarakat.
“Kalau negara bisa memaksa mereka (media dan influencer) untuk menyajikan informasi atau konten yang positif dan mendidik, tentu masyarakat mau gak mau akan menonton tayangan yang berbobot dan mendidik juga, meski agak memaksa pastinya. Tetapi yang jelas, aku pesan sama rekan aku, sesama public figur untuk mulai berani membuat konten yang mungkin gak akan viral, gak akan jadi trending, tetapi be able berguna untuk masyarakat Indonesia,” pungkas aktris yang juga alumni Columbia University tersebut.