close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Membaca buku. Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi. Membaca buku. Pixabay.com
Sosial dan Gaya Hidup
Jumat, 07 Agustus 2020 22:55

IKAPI: Pandemi sebabkan penurunan penjualan buku

Penjualan buku di loka pasar menjadi salah satu upaya kembali meningkatkan pendapatan penerbit di masa pandemi.
swipe

Survei IKAPI menunjukkan pada masa pandemi ini sebanyak 58,2% penerbit mengalami penurunan penjualan melebihi 50%. Sebanyak 29,6% penerbit mengalami penurunan penjualan antara 31%-50%, sementara 8,2% penerbit mengalami penurunan antara 10%-30% dan menyisakan hanya 4,1% penerbit dengan kondisi penjualan relatif sama dengan hari-hari biasa. 

Selain itu, Ketua Umum IKAPI Rosidayati Rozalina, mengatakan selama wabah Covid-19 berlangsung 54,2% penerbit menemukan adanya pelanggaran hak cipta melalui penjualan buku mereka di loka pasar (marketplace). Sebanyak 25% penerbit menemukan pelanggaran hak cipta melalui pembagian PDF buku mereka secara gratis, dan sebanyak 20,8% penerbit menemukan terjadinya pelanggaran (keduanya) hak cipta dan PDF gratis. 

Rozalina mengatakan, penjualan buku di loka pasar menjadi salah satu upaya kembali meningkatkan pendapatan penerbit di masa pandemi. Pasalnya belum banyak masyarakat yang berminat datang ke toko buku selama era pandemi. "Kami berharap penjualan buku bisa meningkat di loka pasar," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/8).

IKAPI juga mengadakan program Beli Buku Lokal diikuti oleh sekitar 80 lebih penerbit yang akan menyiapkan buku-buku terbaiknya untuk diserbu netizen di pasar daring. Buku-bukunya pun dijamin asli, bukan bajakan, dengan diskon berlimpah. 

"Program ini akan berlangsung mulai dari 7 Agustus sampai 7 September 2020. Selama periode ini masyarakat dapat membeli buku di keempat loka pasar dengan mendapatkan diskon 20%-80%  dan fasilitas bebas ongkos kirim namun dengan syarat dan ketentuan berlaku," papar dia.

Sementara Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya, menjelaskan, program Beli Buku Lokal bermula dari gagasan untuk memberikan insentif kepada masyarakat pecinta buku Indonesia. Insentif dari pemerintah ini diharapkan menghasilkan efek bola salju bagi peningkatan promosi dan penjualan buku.

“Artinya secara tidak langsung dapat memberikan manfaat bagi para pelaku kreatif di industri penerbitan yang menjadi binaan Kemenparekraf,” kata Nia Niscaya.

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan