close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Poppy Dharsono selaku Ketua Umum Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) bersama sejumlah desainer utama dalam IFW 2020. Alinea.id/Robertus Rony
icon caption
Poppy Dharsono selaku Ketua Umum Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) bersama sejumlah desainer utama dalam IFW 2020. Alinea.id/Robertus Rony
Sosial dan Gaya Hidup
Kamis, 10 Oktober 2019 08:01

Indonesia Fashion Week 2020 usung desain khas Kalimantan

Perhelatan mode Indonesia Fashion Week 2020 akan mengusung desain budaya khas Kalimantan.
swipe

Perhelatan mode Indonesia Fashion Week 2020 akan mengusung desain budaya khas Kalimantan. Hal ini menjadi kali kedua dipilihnya Kalimantan sebagai ragam budaya yang hendak diangkat dalam IFW yang digelar Maret 2020.

Poppy Susanti Dharsono, Ketua Umum Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) selaku pelaksana IFW mengungkapkan, tema Kalimantan dipilih sebagai upaya mengembangkan khasanah budaya Indonesia.

“Indonesia Fashion Week menjadi kesempatan untuk pengembangan desain fesyen dari provinsi-provinsi se-Indonesia. Kalimantan memiliki budaya yang sangat beragam, seakan tak pernah habis menjadi inspirasi di industri fesyen,” kata Poppy dalam konferensi pers peluncuran IFW 2020 di Jakarta, Rabu (9/10).

Tema budaya Kalimantan dalam IFW 2020 itu dinamai “Tales of the Equator–Treasure of the Magnificent Borneo”. Sebagai ajang fesyen internasional, IFW 2020 digelar untuk memperkenalkan budaya Kalimantan ke mata dunia melalui fesyen.

Poppy menjelaskan, sejumlah suku yang mewakili desain budaya Kalimantan dalam IFW 2020 meliputi Suku Dayak, Suka Kutai, Suku Banjar, dan Suku Dayak Paser.

“Lewat ajang IFW inilah desainer didorong untuk bisa mentransformasi dari design product menjadi fashion product,” ucap dia.

Dengan berkonsep sustainable fashion, IFW juga menentukan tambahan kriteria ramah lingkungan. Konsep desain pakaian disyaratkan untuk menggunakan bahan pewarna busana alami, serta pengembangan kreatif berbahan limbah seperti plastik. Poppy mengungkapkan, pengembangan industri fesyen ramah lingkungan berkelanjutan ini dijalankan bekerja sama dengan Indonesia Global Compact Network (IGCN).

Perancang mode Ivan Gunawan, misalnya, menyiapkan desain mode yang dinamai “Birds of Happiness”. Ivan mengatakan, idenya diinspirasi dari spesies burung yang hidup di Kalimantan, yaitu rangkong dan enggang. Selain itu, khususnya rangkong adalah jenis burung yang dilindungi, sedangkan enggang menjadi spesies burung yang dikeramatkan.

Karya “Birds of Happiness” itu, misalnya dituangkan Ivan dalam ornamen bordir burung enggang yang disematkan pada bagian punggung outer pakaian perempuan.

“Saya tetap membuat look fashioned. Baju yang bisa dinikmati dan digunakan masyarakat. Seperti nama karya ini, saya ingin menjadi pembawa kebahagiaan bagi orang banyak,” ucap Ivan.

img
Robertus Rony Setiawan
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan