Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong peragaan busana bertema kebaya digalakkan agar masyarakat gemar mengenakan pakaian tradisional tersebut dalam berbagai kesempatan.
"Kita ingin tidak hanya menteri, tidak hanya di [kantor] gubernuran, tapi masyarakat secara luas. Kita ingin agar menyenangi kembali, menggemari lagi pemakaian kebaya di seluruh kegiatan, seluruh event-event yang ada," katanya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu (6/8).
Diketahui, pemerintah mengadakan pagelaran busana bertema "Istana Berkebaya" di depan Istana Merdeka, Jakarta, pada hari ini. Kegiatan dalam rangka menyambut HUT ke-78 Kemerdekaan RI.
"Kita ini, kan, ingin mengenalkan kembali agar kita kembali kepada karakter dan kepribadian Indonesia karena sekali lagi, kebaya adalah karakter masyarakat Indonesia, wanita Indonesia yang anggun, yang lemah lembut, yang sopan, yang bersahaja," tuturnya.
"Saya kira, ini terus harus dilakukan dengan gencar. Tidak hanya di Jakarta, tapi di daerah-daerah dengan kebaya masing-masing karena ada kebaya encim. Nanti, ada kebaya gaya Sunda, gaya Jawa, gaya Kalimantan, Sulawesi, Sumatra. Semuanya ada kebaya," imbuhnya.
Jokowi juga berharap akan semakin banyak kreasi dan inovasi dan kebaya yang dikembangkan ke depannya."Dengan warna yang berbeda, dengan desain yang berbeda, dengan, ya, warna-warni itu. Ya, itulah Indonesia."
Dalam peragaan busana "Istana Berkebaya", para menteri perempuan dan istri pembantu presiden Kabinet Indonesia Maju serta para istri duta besar berjalan di catwalk sepanjang 200 meter.
Kegiatan dibuka dengan pantun yang dibawakan Ibu Negara, Iriana Jokowi. "Sebelum acara dimulai, izin, Pak Jokowi, saya mau berpantun."
"Bunga menur, bunga raflesia. Mekar sekuntum, merah merona. Citra luhur wanita Indonesia, pribadi anggun dengan kebaya," tuturnya.