Di era cashless saat ini segala transaksi berbelanja tidak lagi menggunakan uang kas. Pilihannya adalah menggunakan kartu debit atau kartu kredit. Namun dari kedua pilihan ini, rupanya masyarakat lebih menyukai menggunakan kartu debit.
Survey sebuah perbandingan penggunaan kartu debit dan kartu kredit menyebut bahwa 66% orang di Amerika lebih memilih penggunaan kartu debit ketimbang kredit. Survei tersebut mengidentifikasi bahwa sebanyak 69% generasi millenial lebih memilih bertransaksi dengan kartu debit.
Sedangkan persentase generasi baby boom dan orang tua lebih nyaman menggunakan kartu debit sebesar 49%. Kartu kredit dipilih karena dinilai tidak boros dalam berbelanja, plus faktor keamanan.
Simak alasan pilihan tidak menggunakan kartu kredit
Ada biaya penggunaan kartu kredit
Saat anda bertransaksi mungkin kerap melupakan bahwa ada biaya tambahan dengan menggunakan kartu kredit, diluar bunga yang harus dibayar. Ahli kartu kredit dan perbankan NerdWallet Kimberly Palmer mengatakan saat tagihan atas kartu kredit datang.
Sebaiknya anda harus segera membayar bunga dan biaya lainnya. Sebab jika tidak maka tagihan di kartu kredit menjadi mahal.
Palmer bahkan menyarankan agar lebih sering menggunakan kartu debit ketimbang kredit. Sebab biaya yang besar dari kartu kredit dinilai merugikan.
Saat berbelanja ke toko kecil
Tidak banyak yang tau, kalau sejumlah toko kecil yang melayani transaksi kartu kredit terpaksa harus memotong margin mereka. Margin yang mengecil karena pemilik toko harus membayar ekstra untuk memproses transaksi kartu kredit.
Nah, sebenarnya konsumen yang paling dirugikan atas kondisi tersebut. Sebab konsumen bisa mendapat harga barang lebih mahal. Jika anda bertransaksi tanpa kartu kredit, tentu secara tidak langsung dapat menjaga harga barang tetap terjangkau.
Terlibat dalam hutang kartu kredit
Kartu kredit memang menawarkan poin reward dan perlindungan dari kecurangan. Namun tetap saja hal tersebut tidak gratis. Sebab ada bunga tinggi yang harus dibayar.
Walhasil, lubang akan hutang tetap lebih besar. Sebab baru saja anda melunasi saldo utang maka harus kembali membayar tagihan yang datang.
Lalu bagaimana agar tidak masuk dalam hutang kartu kredit? Lauren Greutman yang pernah memiliki hutang hingga US$ 40.000 dalam tagihan kartu kreditnya memberikan saran. "Jangan kamu bawa kartu kredit mu kemana pun. Cara tersebut adalah kontrol diri paling baik," tukas Greutman.
Kebiasaan berbelanja akan menurun jika tidak memiliki kesempatan untuk berbelanja dengan ketidakhadiran kartu kredit.
Jadi mengapa harus membayar ekstra, jika tidak perlu?