close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
sumber: ujungkulon.org
icon caption
sumber: ujungkulon.org
Sosial dan Gaya Hidup
Jumat, 01 Februari 2019 14:47

Kembali dibuka, yuk merapat ke Ujung Kulon

Sesuai dengan surat edaran resmi Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Balai Taman Nasional Ujung Kulon
swipe

Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kembali membuka Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, pasca berakhirnya masa tanggap darurat bencana tsunami selat sunda di wilayah Banten.

Sesuai dengan surat edaran resmi Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Balai Taman Nasional Ujung Kulon dengan nomor PG.01/T.12/TU/P3/01/2019 pada Jumat (1/2). Wisata TNUK kembali dibuka untuk wisatawan.

"Berakhirnya masa tanggap darurat bencana alam Selat Sunda, maka seluruh objek dan kegiatan wisata di Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon dibuka kembali," kata Kepala Balai TNUK Mamat Rahmat saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (1/2).

Akibat tsunami selat sunda, beberapa pos jaga mengalami kerusakan. Diantaranya, pos resort Citelang, pos resort Legon Kadam di Pulau Panaitan dan dermaga Pulau Handeuleum. Kemudian shalter dan dua toilet di Cigenter. 

"Kalau Pulau Peucang, Legon Butun dan Pulau Panaitan, baik-baik saja," katanya.

Meskipun demikian, masyarakat yang akan berwisata ke TNUK diimbau tetap waspada dan selalu menggunakan peralatan wisata yang aman.

Keindahan wisata alam di Taman Nasional Ujung Kulon 

Taman Nasional Ujung Kulon adalah Kawasan Taman Nasional yang terletak di ujung barat Pulau Jawa. Tempatnya terbentang di Kecamatan Sumur dan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Luas area mencapai 122.956 hektar. Taman Nasional Ujung Kulon menjadi tempat wisata alam yang sangat menarik untuk dijelajahi.

Berikut destinasi yang harus dikunjungi di Taman Nasional Ujung Kulon:

Pulau Handeuleum 

Pulau Handeulum terletak di sisi timur Semenanjung Ujung Kulon. Satu hal yang unik tempat ini adalah, keberadaan rel kereta mengarah ke lautan. Saat sampai di pulau ini, pengunjung akan disambut dengan hamparan sisa akar pohon bakau.

Pulau Panaitan

Bagi surfer profesional, nama pulau yang berlokasi di Selat Sunda ini sangat akrab di telinga mereka. Ombak di Panaitan adalah wahana bermain yang menyenangkan bagi para penunggang ombak. 

Pulau Peucang

Tempat ini paling populer dari seluruh kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. Tak mengherankan jika sarana dan prasarana di sini sudah sangat mendukung kegiatan berlibur. Berenang, menyelam, dan snorkeling adalah kegiatan yang bisa dilakukan di Pulau Peucang.

Gunung Honje

Taman Nasional Ujung Kulon tidak melulu didominasi pulau dan pantai. Bagi yang hobi mendaki, maka Gunung Honje adalah tempat yang ideal untuk dikunjungi. Di kawasan ini juga ada sumber Air Panas Cibiuk, Curug Cikajang, Curug Pipanis, dan Desa Nelayan Cibanua.

Sungai Cigenter

Berkano menyusuri sungai yang beraliran tenang sambil memandang badak-badak yang sedang berendam bisa dilakukan di sini.

Pulau Oar-Umang

Hamparan pasir putih yang bertemu dengan birunya air laut adalah, pemandangan yang diidam-idamkan semua orang. Semua hal itu bisa ditemukan di Pulau Oar-Umang, yang luasnya hanya sebesar lapangan basket ini. 

Padang Cidaon dan Cibunar

Jika di Jawa Timur ada Savana Bekol di Taman Nasional Baluran, maka di Taman Nasional Ujung Kulon juga punya Padang Cidaon dan Cibunar. 
 

img
Khaerul Anwar
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan