Kenali penyebab awal menstruasi berdampak pada menopause

Menstruasi merupakan salah satu tanda pubertas dari seorang perempuan berusia rata-rata 12 tahun atau sekurangnya berusia 8 tahun. Normalnya, menstruasi terjadi tidak lebih dari usia 16 tahun dan tidak kurang dari usia 8 tahun. Meski jarang disebut, menarche merupakan sebutan awal mula perempuan mengalami menstruasi pertama atau darah yang keluar dari vagina

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr. Hasto Wardoyo, menjelaskan penyebab perempuan mengalami cepat atau lambatnya menarche dapat dipengaruhi oleh gizi yang cukup atau lingkungan pergaulan seseorang,

“Gizi dan pergaulan mempengaruhi menstruasi. Jadi, membandingkan perempuan yang cukup gizi, dengan perempuan yang kurang gizi, biasanya perempuan yang cukup gizi mengalami menarche lebih awal. Namun, tetap di range normal. Kemudian, anak-anak yang terpapar dan terekspos oleh rangsangan emosional seks juga akan lebih terpacu maturitasnya,” jelasnya.

Hasto melanjutkan, perempuan yang mengalami pubertas menstruasi telat pun mempengaruhi keterlambatan maturitas organ seks. Hal ini dapat disebabkan karena dua hal. Pertama, indung telur tidak diproduksi secara teratur. Kedua, kelebihan berat badan (overweight), sehingga ketika siklus menstruasi datang, justru mengalami permasalahan seperti polycystic ovary syndrome.

Selain itu, Hasto menyanggah rumor yang beredar di tengah masyarakat tentang cepat atau lambatnya pubertas menstruasi, dapat mempengaruhi berakhirnya siklus menstruasi yang biasanya terjadi pada perempuan berusia 45-55 tahun (menopause),

“Ini rumor yang perlu kita luruskan. Perempuan yang menarche nya lebih awal seperti usia 11 tahun, maka nanti menopause nya akan terlambat. Sebaliknya, perempuan yang menarche nya telat seperti usia 16 tahun, maka menopause nya cepat. Maka, hati-hati bagi perempuan yang menstruasi pertama kalinya terlambat, harus segera memanfaatkan masa subur untuk bereproduksi karena usia sekitar 40 tahun lebih sudah menopause,” ingatnya.

Meski demikian, masyarakat pun perlu bijak untuk tidak melakukan pernikahan usia dini karena menjadi salah satu penyebab peningkatan kasus stunting. Hal ini terjadi karena usia calon ibu dan asupan gizi yang kurang selama masa hamil. Maka dari itu, Hasto mengingatkan agar tidak melakukan pernikahan usia dini dan hamil usia dini.