close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Pixabay.
icon caption
Ilustrasi Pixabay.
Sosial dan Gaya Hidup
Selasa, 08 Maret 2022 10:09

Kenali tanda burnout yang kerap dialami kawula milenial

Untuk mengatasi burnout, kawula milenial bisa melakukan tiga tips ampuh.
swipe

Di dalam karier, generasi milenial dikenal sebagai generasi burnout karena beragam faktor, seperti beban kerja dan pandemi Covid-19. Burnout biasanya ditandai dengan tingkat stres yang tinggi, namun tidak disertai langkah-langkah untuk mengelola atau menguranginya.

Keadaan ini kemudian membuat orang kelelahan secara fisik maupun emosional. Orang yang mengalami burnout tidak akan memiliki motivasi melakukan pekerjaan meski disukainya.

Kelelahan kerja terjadi secara bertahap. Gejalanya sering diabaikan, tetapi jika hal ini terus-terusan terjadi dampaknya akan mempengaruhi semua fungsi tubuh. 

Melansir Healthline, tanda-tanda burnout yang dapat dikenali, seperti pelupa dan kesulitan berkonsentrasi, berkurangnya kebanggaan dalam pekerjaan, kehilangan arah terhadap diri dan tujuan, serta kesulitan mempertahankan hubungan dengan orang yang dicintai. Tanda-tanda lain yang dapat dikenali adalah frustrasi dan cepat marah kepada rekan kerja, serta kelelahan terus-menerus dan insomnia.

Burnout memiliki dampak yang luas dan cenderung negatif. Orang dengan burnout tidak akan memiliki performa di tempat kerja, tidak bisa menikmati hobi atau waktu bersama keluarga, termasuk sumber untuk risiko kesehatan seperti diabetes tipe dua, depresi, dan bunuh diri. 

Untuk mengatasi burnout, para pekerja bisa mencoba langkah-langkah di bawah ini.

Temukan Sumber Burnout

Sulit untuk menyembuhkan stres jika para pekerja tidak tahu bagian mana yang menyebabkan stres dan perlu diubah. Burnout paling sering berkaitan dengan pekerjaan, memiliki jadwal kuliah yang ketat, hubungan asmara yang kandas, atau merawat anggota keluarga yang sakit.

“Stres hanya dari satu sumber mungkin bisa diatasi, namun jika datang dari berbagai sumber tentu akan berbeda,” ujar Terapis Barrie Sueskind.

Ubah Perilaku yang Bisa Diubah

Jika para pekerja yang menderita burnout bisa segera mengidentifikasi sumbernya, langkah selanjutnya adalah mengubah perilaku yang bisa diubah, terutama dari pemicu stres. Sueskind menyebutkan, bagi para pekerja yang ambisius, burnout biasanya disebabkan oleh terlalu banyak mengambil pekerjaan. Jika ini terjadi, mintalah rekan kerja untuk membantumu atau bisa dengan mengurangi proyek.

Utarakan Kondisi kepada Orang yang Dipercaya

Dalam suatu kondisi, para pekerja burnout mungkin tidak begitu yakin untuk mengidentifikasi penyebab mereka merasa demikian. Burnout bisa menjadi sangat luar biasa, sehingga menentukan cara mengatasinya masih tampak melelahkan. Juga sulit untuk mengidentifikasi solusi potensial ketika merasa benar-benar lelah.

Melibatkan orang yang dicintai dan tepercaya dapat membantumu merasa didukung dan tidak sendirian. Teman, anggota keluarga, dan psikolog profesional dapat membantu memberikan solusi. Pastikan orang-orang ini adalah orang terpercaya dan mampu memahami hidupmu.

img
Nadia Lutfiana Mawarni
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan