Istilah strawberry generation atau generasi stroberi banyak digaungkan untuk anak-anak di bawah generasi milenial. Tipikal generasi ini adalah rapuh, gampang menyerah, dan tidak kuat menghadapi tantangan.
Namun, anak-anak di generasi 2000-an menganggap sifat-sifat ini hanya sekadar stereotipe dari baby boomers, di mana penyematan itu tidak mempertimbangkan perubahan zaman.
The Asian Parent menyebutkan perubahan budaya memang mempengaruhi tumbuh kembang anak menuju remaja dan dewasa. Orang tua perlu menyadari bahwa pola pengasuhan memainkan peran penting dalam membentuk masa depan anak. Generasi stroberi sebagian besar dipengaruhi oleh pola asuh ini. Berikut ini adalah pola-pola asuh yang tidak disarankan dan bisa membentuk strawberry generation.
1. Membelikan anak-anak apapun yang mereka inginkan
Memberikan semua keinginan anak-anak dan bukan kebutuhan mereka adalah ciri-ciri dari pendidikan yang tidak sehat. Sebaliknya anak harus memahami bahwa tidak semua keinginan harus tercapai. Perilaku ini berhubungan erat dengan orang tua baru yang sering memilih untuk menyerah pada tuntutan anak-anak mereka sementara orang tua dari generasi boomers dikenal cenderung lebih ketat.
Orang tua juga harus bisa mengendalikan keinginan berlebihan untuk memanjakan sang anak. Perasaan ini terkadang muncul dari pengalaman masa lalu di mana keinginan orang tua saat menjadi anak tidak pernah terpenuhi.
2. Kompensasi waktu dengan uang
Saat ini dunia memang terasa lebih sibuk. Mengejar karier sama pentingnya dengan merawat keluarga. Keadaan ini sering membuat orang tua menukar waktu karena tidak bisa bersama dengan memanjakan. Padahal sebenarnya tidak ada yang bisa menggantikan waktu kebersamaan dengan anak. Sebaliknya, uang akan dianggap anak dan orang tua bisa digunakan untuk menebus waktu yang telah hilang.
3. Tidak pernah menghukum anak
Orang tua harus kritis terhadap tindakan anak mereka. Keluarga adalah pendidikan pertama, guru pertama, sekaligus teman pertama. Jadi, jika orang tua tidak menghukum anak atas kesalahan mereka, sama saja orang tua itu melakukan kesalahan. Sementara itu tidak butuh waktu lama agar kesalahan menjadi kebiasaan. Menghukum anak tetap dengan sewajarnya juga mengajarkan konsekuensi atas setiap tindakan.
4. Terlalu sering membantu anak pada pekerjaan yang seharusnya dilakukan sendiri
Terlalu sering membantu anak pada kewajiban mereka adalah perilaku buruk orang tua. Generasi stroberi muncul karena orang tua memanjakan kewajiban anak-anaknya. Dengan kebiasaan ini yang terjadi justru sebaliknya, bukan menjadi mandiri anak-anak justru akan banyak bergantung kepada orang lain.