Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memutuskan, gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok akan tetap berlangsung, kendati telah terjadi kematian dua pasien Omicron pekan lalu.
“Show must go on,” ujar Menteri Parekraf, Sandiaga Salahudin Uno dalam Weekly Press Briefing yang disiarkan secara daring di Youtube Kemenparekraf, Senin (24/1).
Untuk menunjang keamanan, selama pelaksanaan MotoGP 2022 pemerintah akan menerapkan sistem travel bubble, yakni menghilangkan masa isolasi yang biasanya wajib dilakukan bagi pelancong mancanegara yang memasuki Indonesia. Travel bubble hanya berlaku untuk kru, panitia penyelenggara, dan pembalap. Namun demikian, mereka hanya diperbolehkan beraktivitas di sekitar area Mandalika dengan protokol kesehatan ketat.
Sementara itu, bagi penonton yang berasal dari turis lokal maupun mancanegara, kebijakan travel bubble tidak berlaku sehingga tetap harus menjalani masa karantina. Pelaksanaan MotoGP di Mandalika juga diiringi dengan kesiapan vaksinasi.
Saat ini seratus persen warga Lombok sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama, sedangkan vaksinasi tahap kedua mencapai 70%. Vaksin booster juga sudah mulai digenjot untuk menambah imunitas.
Melansir sejumlah sumber, tes pramusim MotoGP di Mandalika berlangsung pada 11-13 Februari 2022. Beberapa logistik yang dibutuhkan dalam turnamen juga mulai berdatangan.
Sirkuit Mandalika atau Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Mandalika rampung dikerjakan pada 15 Agustus 2021. Lintasan memiliki panjang 4,3 km dengan 17 lintasan berikut track. Pembangunan lintasan menelan biaya Rp899 miliar ditambah seluruh fasilitas bisa mencapai Rp1,3 triliun. Sirkuit ini digadang-gadang akan menjadi yang paling indah dengan pemandangan lepas pantai yang bisa dinikmati secara langsung.
Pelaksanaan MotoGP ini, lanjut Sandi, sejalan dengan akan dibukanya kembali Bali untuk wisatawan mancanegara. Salah satu langkahnya adalah dengan kunjungan KBRI beserta pejabat dan media dari negara Jepang akhir Desember lalu.
Sandi mengatakan, pasar Jepang adalah salah satu pasar pariwisata Indonesia yang paling potensial. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sedikitnya ada 500.000 kunjungan wisatawan Jepang ke Bali pada 2018 silam. Salah satu faktornya adalah lantaran Tokyo-Bali memiliki jalur penerbangan langsung. Jepang adalah negara yang mendatangkan wisatawan terbesar kelima setelah Singapura, Malaysia, India, dan Cina.