close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto pexels
icon caption
Ilustrasi. Foto pexels
Sosial dan Gaya Hidup
Jumat, 30 Juli 2021 09:57

Kesempatan karir baru di mobile esports yang menjamur

Esports dipercayai memberikan dampak positif terhadap perekonomian dengan maraknya model bisnis kreatif dan memberikan kesempatan karir.
swipe

Kajian yang dibuat Tencent, perusahaan internet global terkemuka bersama Newzoo, penyedia layanan data dan wawasan terkait gim dan esports mengungkapkan, industri esports semakin menjamur di Asia Tenggara dan memicu munculnya model bisnis inovatif serta kesempatan karir baru di kawasan ini.

Berdasarkan data dari Newzoo, pendapatan esports di Asia Tenggara diperkirakan mengalami rata-rata pertumbuhan tahunan (compounded annual growth rate-CAGR) sebesar 20,8% (2019-2024) atau mencapai US$72,5 juta pada 2024. Angka pertumbuhan ini mencapai dua kali lipat jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan global yang saat ini mencapai 11,1% (CAGR).

Sebuah kajian berjudul Games & Esports: Bona Fide Sports juga menunjukkan bahwa berbeda dengan kawasan perekonomian maju seperti di Amerika Utara dan Eropa barat, esports telah berkembang dengan dukungan infrastruktur IT yang canggih, sedangkan di Asia Tenggara, perkembangan ini dipicu oleh banyaknya penawaran mobile-first gaming yang terjangkau.

Penelitian terhadap konsumen di Asia Tenggara yang dilakukan oleh Newzoo pada 2021 menunjukkan bahwa sebanyak 82% pengguna internet di kawasan ini memainkan mobile games, sedangkan 39% dari jumlah responden yang juga pengguna mobile game mengaku menghabiskan sebagian besar waktu bermain mereka dengan mobile game.

Pada sesi diskusi yang digelar oleh Tencent dan Newzoo, para panelis esports sepakat bahwa kawasan Asia Tenggara akan mendapat manfaat dari tren dan perkembangan terkini dari industri tersebut.

“Kami melihat perkembangan esport dari yang tadinya dimainkan di komputer pribadi dan konsol, menjadi mobile esports. Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan terbaru dari perangkat mobile, cloud gaming, dan jaringan 5G,” kata Direktur PUBG Mobile Global Esports Tencent Games James Yang, dalam keterangan tertulis.

Para panelis lainnya yang terdiri dari pengembang dan publisher Riot Games, salah satu organisasi esports terkenal di Indonesia, yaitu Bigetron Esports, asosiasi rekreasional dan eSports Vietnam (VIRESA), serta anggota Asia Pacific University of Technologi & Innovation (APU) Malaysia, juga menyetujui bahwa esports di Asia Tenggara akan lebih dinamis.

Esports dipercayai akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian dengan maraknya model bisnis kreatif dan memberikan kesempatan karir baru dalam ekosistem esports.

Esports mengalami pertumbuhan yang signifikan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari pasar game lokal. Hingga akhir 2021, diperkirakan Asia Tenggara memiliki 42,5 juta penonton esports. Organisasi-organisasi esports akan berdiri, para penyelenggara turnamen akan memasuki pasar, termasuk perusahaan penyiaran dan agensi khusus pemasaran,” ungkap Hugo Tristao, Head of Esports Newzoo.

Meluasnya minat publik tentang esports juga memicu perubahan cara konten disebarluaskan dan dinikmati. Contohnya, acara penyiaran turnamen oleh publisher tertentu telah berubah menjadi acara nonton bersama yang diadakan oleh influencer yang akan merombak hak cipta media. Ini juga akan mempengaruhi cara pemasaran sponsor esports.

Pertumbuhan esports di Asia Tenggara telah memicu kesempatan karir baru. Selain para pemain yang menjalankan passion-nya sebagai pemain profesional, saat ini dibutuhkan beragam kategori pekerjaan baru, termasuk content creator, influencer media sosial, shoutcaster (komentator esports), manajer, dan pelatih. Organisasi esports yang besar bahkan mempunyai dukungan administrasi kantor layaknya operasional usaha, seperti pemasaran dan keuangan.

Esports juga mendapatkan kredibilitas dan pengakuan dalam lingkup akademis. Di Malaysia, APU menawarkan program sertifikasi keahlian berbasis esports. Sementara di Indonesia, esports juga berkembang menjadi sebuah jenjang karir profesional.

Dimasukannya esports sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan pada SEA Games 2019 menunjukkan pengaruh signifikan dan hasrat dari pelaku industri ini di Asia Tenggara. Khususnya mobile esports, akan mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun ke depan, didukung oleh peningkatan teknologi, investasi strategis untuk menciptakan ekositem, dan meningkatnya pengakuan seperti halnya cabang olahraga lainnya dengan talenta, keterampiran, kompetisi, dan hiburan.

Tak dapat dipungkiri, industri esports di Asia Tenggara menghadapi tantangan selama masa pandemi. Penyedia layanan, pengembang, publisher, dan penyelenggara kegiatan telah mengambil tindakan dengan berinvestasi pada beragam teknologi untuk meningkatkan gameplay dan nuansa kompetisi untuk fair play, serta meningkatkan pengalaman turnamen daring untuk para penggemar yang menyaksikan secara daring.

Selama 2020, kompetisi PUBG MOBILE mengakumulasikan lebih dari 200 juta jam content untuk ditonton. James menyatakan bahwa semakin banyak orang menonton gameplay dan turnamen esports secara daring, bahkan ketika mereka tidak memainkan games tersebut.

Dia juga memperkirakan fan base pemain baru yang tercipta selama masa pandemi akan tetap berkembang walaupun saat rutinitas era new normal telah kembali. Para peserta sesi diskusi juga mempercayai bahwa kegiatan acara hibrid, penggabungkan kegiatan secara daring dan luring akan semakin banyak setelah selesainya pandemi.

Kajian tersebut menyimpulkan bahwa kegandrungan akan mobile-first gaming di Asia Tenggara akan terus berlangsung selama beberapa tahun mendatang, dan mobile esports akan menjadi penggerak industri gaming di kawasan ini.

Esports merupakan tren signifikan yang tidak dapat diabaikan. Para pemangku kepentingan baik di dalam, maupun luar industri ini akan mendapatkan manfaat dengan membangun dan meningkatkan ekosistem ini lebih jauh. Tidak dapat dipungkiri ini merupakan sebuah katalis yang memicu pertumbuhan ekonomi dan inovasi beberapa industri yang relevan di kawasan ini dan seluruh dunia,” pungkas Yang.

img
Silvia Ng
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan