Analisis Pelaksana Kurikulum Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud Dwi Nuraini mengatakan, ada rahasia supaya siswa menyukai pembelajaran jarak jauh. Hal ini dimulai dari guru yang menyenangkan. Jika guru menyenangkan, maka siswa akan merasa senang dan pembelajaran terasa menyenangkan.
Itulah sebabnya, ada baiknya guru memiliki kemampuan memahami karakter siswa dalam mengelola kelas dengan kreatif dan dinamis.
“Tentu saja hal ini bisa membuat aktivitas pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan. Tak hanya menjadi guru yang menyenangkan saja, tetapi bisa menjadi guru yang mampu memotivasi (guru motivator) yang bisa menularkan energi positif. Tidak hanya sekadar memberi tugas tetapi juga memberi contoh atau teladan kepada peserta didiknya. Sehingga peserta didik dengan sendirinya dapat mengikuti.” ujar Dwi Nuarini dalam webinar, Kamis (4/3).
Selain itu, untuk mengatasi kejenuhan pembelajaran jarak jauh (PJJ), harus melalui pembelajaran bermakna. Ada berbagai sumber yang menyimpulkan perihal pembelajaran bermakna. Hal itu dimakna dengan 5M. Apa saja 5M itu?
1. Memanusiakan hubungan
Praktik pembelajaran dilandasi orientasi pada anak relasi positif saling memahami guru, siswa, dan orang tua. Di mana guru berkolaborasi dengan orang tua siswa tentang cara belajar siswa, kebiasaan siswa, latar belakang, dan pekerjaan orang tua.
2. Memahami konsep
Praktik pembelajaran memandu siswa bukan sekadar menguasai konten, tetapi juga memahami mendalam konsepnya yang diterapkan dalam berbagai konteks. Artinya secara reil yang dihadapi secara langsung oleh siswa. (model, metode pembelajaran seperti blended learning, PJBL dll)
3. Membangun keberlanjutan
Praktik pembelajaran memandu siswa mengalami rute pengalaman belajar terarah dan berkelanjutan melalui umpan balik. Contoh respons atau diskusi baik guru atau orang tua terhadap kegiatan, hambatan anak ketika BDR & solusi yang dapat dilakukan.
4. Memilih tantangan
Praktik pembelajaran memandu siswa menguasai keahliannya melalui proses pembelajaran dan pilihan pembelajaran bermakna dengan berbagai pilihan media cara belajar sesuai dengan bakat, minat & kemampuannya.
5. Memberdayakan konteks
Praktik pembelajaran memandu siswa melibatkan sumber daya & kesempatan di komunitas sebagai sumber belajar, sekaligus kesempatan di lingkungan sekitarnya sehingga anak dapat berkontribusi selama PJJ ini.
Dwi juga memberikan tips & trik lainnya sebagai upaya mengatasi kejenuhan dalam PJJ. Di antaranya guru menerapkan model pembelajaran yang bervariasi, melakukan pendekatan kepada peserta didik, dan melakukan evaluasi pada tiap akhir pelajaran.
“Selain itu dalam PJJ ini, tentu saja guru dapat fokus pada satu topik sesuai tema atau skill. Harus bisa membagi waktu serta aktivitas dalam pembelajaran agar siswa dapat mengikuti materi. Lalu memikirkan bagaimana siswa bisa berdiskusi dalam grup kelas maupun proyek yang besar. Tentunya sajikan materi presentasi memiliki visual yang menarik sehingga mereka dapat semangat dalam belajarnya,” jelasnya.