Jika di Indonesia sempat heboh berita perempuan tua yang sering menyiram rumah tetangganya dengan air kotor, di Singapura kejadiannya serupa juga terjadi. Seorang perempuan ketahuan menjadi pelaku yang sering merusak tanaman tetangganya. Aksi itu juga diketahui setelah korban memasang CCTV.
Seorang pria di Singapura memasang kamera pengintai di luar flatnya untuk menangkap pelaku yang dia curigai merusak tanaman koridornya, dan akhirnya menangkap seorang tetangga wanita tua yang sedang beraksi.Namun, ketika diwawancarai oleh wartawan, wanita tersebut membantah melakukan sesuatu yang merusak tanamannya, dan menuduh pria tersebut menggunakan tanah berkualitas buruk.
Tanaman rusak, disabotase dengan air asin selama setahun terakhir
Lin, 50, yang tinggal di Blok 68 Geylang Bahru, menjelaskan kepada Shin Min Daily News bahwa tanaman yang dia tanam di koridor sering rusak.
Setahun terakhir, dia mengklaim ada tanaman yang tumbang, ada juga yang dahannya patah. Ia juga mengeluhkan air asin yang masuk ke dalam pot menyebabkan tanamannya layu dan mati.
Hal itu dibuktikan, kata Lin, dengan sisa butiran kristal yang bisa dilihat di salah satu pot bunga tertentu. "Saya telah menanam pohon belimbing selama lima tahun. Dulu pohon itu menghasilkan banyak buah, tetapi sekarang layu karena air asin," kata Lin kepada Shin Min.
Pada awalnya, Lin mengira itu adalah lelucon, tetapi ketika itu menjadi kejadian biasa, itu membuatnya merasa "tertekan, marah, dan tidak berdaya".
Lin berkata bahwa dia telah mencurahkan hati dan jiwanya untuk merawat tanaman tersebut. Dia juga memperkirakan 20 tanamannya telah "disabotase" sedemikian rupa.
Tetangga perempuan dari lantai yang sama terlihat dalam rekaman CCTV
Lin memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri. Pada bulan Mei tahun ini, dia memasang kamera CCTV di depan rumahnya untuk mengidentifikasi pelakunya.
Menurut Shin Min, ketika Lin meninjau rekaman CCTV beberapa hari yang lalu, dia melihat seorang tetangga wanita dari lantai yang sama mencabut salah satu tanamannya dan melemparkan tangkainya ke atas langkan, sebelum mengambil pot lainnya.
Ia mengatakan, tanaman yang dicabut adalah bibit jeruk keprok, sedangkan yang dicabut adalah bibit tanaman lain.
Lin mengatakan dia bingung dengan tindakan wanita tua itu, karena keluarganya berhubungan baik dengannya, dan akan bertukar salam secara teratur.
"Saya tidak ingin merusak ikatan tetangga kita, jadi saya tidak berkonfrontasi dengan pihak lain," ujarnya.
Tetangga membantah merusak tanaman Lin
Ketika diwawancarai oleh Shin Min, perempuan tersebut menyangkal bahwa dia telah merusak tanaman Lin, atau menuangkan air garam ke tanaman tersebut.
Dia juga mengklaim bahwa tanamannya sendiri telah dirusak, dan memarahi keluarga Lin, mengatakan, "Pergilah dan mati".
“Tanaman mereka sendiri layu karena kualitas tanah yang buruk, dan itu tidak ada hubungannya dengan saya,” pungkasnya.(mothership)