close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi daging kambing./ Shutterstock
icon caption
Ilustrasi daging kambing./ Shutterstock
Sosial dan Gaya Hidup
Selasa, 21 Agustus 2018 09:51

Konsumsi daging kambing berlebih picu hipertensi

Benarkah konsumsi daging kambing bisa meningkatkan tekanan darah secara mendadak?
swipe

Hidangan berbahan dasar daging kambing identik dengan hari raya Idul Adha. Namun, benarkah konsumsi jenis daging ini bisa meningkatkan tekanan darah secara mendadak?

Kekhawatiran itu dibenarkan spesialis saraf yang berfokus pada kasus stroke dari RSCM dr. Amanda Tiksnadi, Sp.S(K). "Daging kambing dibandingkan dengan daging-daging yang lain, berpotensi meningkatkan tekanan darah secara mendadak," ujarnya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, menurutnya, banyak ditemukan kejadian stroke akut saat momen tertentu termasuk Idul Adha.

Sebenarnya, daging kambing bukan satu-satunya pencetus. Bahan makanan dalam masakan seperti garam (yang kadarnya tinggi) bisa menjadi penyebab stroke yang kadang tak orang sadari.

"Mungkin bukan hanya pengaruh dari daging kambingnya sendiri, tetapi dari berbagai makanan lain, karena otomatis mengandung garam sehingga rasa lebih asin. Tingginya kadar natrium dalam garam menyebabkan retensi air dalam tubuh, sehingga volume pembuluh darah jadi penuh (terisi cairan)," papar Amanda.

"Akibatnya, tekanan darah meningkat. Bila pada dasarnya orang-orang tersebut sudah mempunyai penyakit dasar, pembuluh darahnya tidak elastis karena berbagai faktor, misalnya ada sumbatan dan lainnya, akan sulit dikompensasi oleh tubuh," sambung dia.

Pembuluh darah yang elastis penting untuk menyesuaikan perubahan dari jumlah cairan atau tekanan darah dalam intravaskuler. Banyaknya plak dalam pembuluh darah, faktor penuaan menjadi faktor yang mengurangi elastisitas pembuluh darah.

Dalam beberapa kasus, seperti penuaan, banyak plak, banyak timbunan dan lainnya, bisa menurunkan elastisitas pembuluh darah. Sementara, imbuhnya, kadar garam tinggi yang menyebabkan penumpukan cairan, bakal masuk dalam pembuluh darah hingga pecah. "Lalu, timbulah gejala stroke, kalau di koroner, serangan jantung akut, atau di ginjal," papar Amanda.

Sumber: Antara

img
Purnama Ayu Rizky
Reporter
img
Purnama Ayu Rizky
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan