Seorang pendaki berusia 70 tahun yang hilang di pegunungan Sierra Nevada, California selama hampir seminggu ditemukan selamat. Selama tersesat, ia bertahan hidup dengan "air sungai dan buah beri".
Kantor Sheriff Placer County mengatakan Warren Elliott telah hilang sejak 19 Juli.
Ia sedang berkemah bersama keluarganya di Rubicon Springs ketika ia berjalan-jalan sekitar pukul 3 sore di daerah yang dikenalnya, tetapi ketika ia berjalan kembali ke daerah tempat mereka berkemah, ia mulai berjalan ke arah yang salah.
Kantor sheriff menjelaskan Elliott telah minum air dari sungai dan menemukan segenggam buah beri untuk dimakan selama ia menghilang.
Elliott mengatakan malam-malamnya "sangat dingin" dan ia "menggigil sepanjang malam".
Pensiunan itu menghabiskan lima hari di alam liar California sebelum ditemukan di dekat waduk sekitar 10 mil sebelah barat Danau Tahoe.
"Dari titik terakhir ia terlihat, dekat Cadillac Hill, ke daerah tempat ia ditemukan, Waduk Hell Hole, jaraknya kira-kira 9 mil jika diukur dari garis lurus; namun, ia berjalan lebih jauh dari itu selama lima hari," Kantor Sheriff mengatakan.
Elliot ditemukan oleh seorang pencari ikan yang awalnya mengira suaranya adalah burung hantu, tetapi segera menyadari bahwa itu adalah orang lain dan memberi tahu pihak berwenang.
Sebuah tim yang terdiri dari 50 hingga 100 orang dari sepuluh lembaga di California mencari Elliott setiap hari.
"Ia mulai ragu bahwa ia akan bisa keluar dari situasi ini setelah hari-hari berlalu," kata Sersan Sage Bourassa di kantor sheriff, kepada KCRA.
"Ia bahkan terharu sendiri hanya karena tahu bahwa ia akan selamat dari ini."
Polisi mengatakan bahwa Elliot tidak terluka dan saat ini dalam "semangat yang baik" bersama keluarganya. Elliot pun tak kuasa menahan tangis saat dipertemukan dengan keluarganya.
Kisah keberuntungan serupa juga dialami seorang pejalan kaki yang hilang di California sebulan lalu. Ia pun berbagi kisah tentang penderitaannya setelah diselamatkan.
Pria itu, Lukas McClish mengaku memulai pendakian di Pegunungan Santa Cruz pada tanggal 11 Juni. Tidak ada yang istimewa karena itu sama seperti pendakian lainnya yang pernah ia lakukan. Saking rutinnya, dia bahkan tidak memakai baju.
McClish memperkirakan pendakian akan memakan waktu sekitar tiga jam, namun di luar perkiraannya ia tersesat di pegunungan.
Dia dilaporkan sebagai orang hilang enam hari setelah dia memulai pendakian ketika dia tidak hadir untuk makan malam hari ayah, dan diselamatkan empat hari kemudian.
Otoritas taman Nasional menjelaskan kepada ABC 7 LA bahwa McClish merasa kesulitan untuk bernavigasi karena sejumlah bangunan terkenal telah hancur akibat kebakaran hutan baru-baru ini di California.
“Ada satu hal yang tidak saya pertimbangkan – ketika api menyala seperti itu dan memusnahkannya, maka berubah menjadi gurun, dan Anda tidak dapat menemukan arah,” kata dia.
Meskipun McClish mampu menemukan persediaan air yang cukup, dehidrasi bukanlah satu-satunya penyebab kematian yang harus ia hadapi.
Dia mengungkapkan bahwa ketika dia terdampar di hutan belantara, dia melihat seekor singa gunung mengintainya.
Untungnya, singa gunung tidak terlalu dekat dengan McClish.
“Singa itu menjaga jarak, menurutku dia adalah singa yang cukup keren,” kata McClish mengingat momen itu.
Saat tersesat, McClish mengatakan bahwa dia juga harus memastikan dia mendapat perlindungan yang memadai dari sinar matahari karena albinisme yang dimilikinya.
Meskipun ia telah menemukan sumber air, masalah makanan menjadi berbeda dengan pria berusia 34 tahun yang bercerita bahwa ia harus makan buah beri liar untuk mendapatkan makanan.
Sementara itu dia mendambakan makanan yang lebih memuaskan.
Menjelaskan bagaimana dia meminta bantuan, dia berkata: “Hanya ‘Tolong, tolong. Aku di sini.'
“Atau 'Apakah ada orang di luar sana? Saya ingin burrito dan semangkuk taco,’ itulah yang saya pikirkan setiap hari setelah lima hari pertama, ketika saya mulai menyadari bahwa saya mungkin berada di luar kendali.”
Dia menambahkan: “Setiap hari saya berharap mereka akan menemukan saya sebelum jam 8 malam. jadi aku bisa membeli burrito dan semangkuk taco."
McClish diselamatkan setelah pencarian multi-agensi, dan setelah diperiksa di rumah sakit dia akhirnya bisa menikmati burrito dan mangkuk taco yang dia rindukan.
Itu pasti mangkuk burrito dan taco terbaik yang pernah ada.
Lain lagi cerita seorang pendaki yang hilang pada 2021 di Gunung Elbert, Colorado. Setelah ditemukan, penyintas itu justru jadi bahan tertawaan di sosial media.
Sebuah cerita merinci bahwa pendaki yang tidak diungkapka namanya itu tersesat di puncak tertinggi di negara bagian Colorado, Gunung Elbert, pada 18 Oktober 2021.
Menurut Pencarian dan Penyelamatan Lake County, individu tersebut dilaporkan hilang pada jam 8 malam setelah memulai pendakian sekitar jam 9 pagi di hari yang sama.
Ketika kru pencari melakukan pencarian. Mereka tidak menemukan jejak orang tersebut, jadi mereka menyimpulkan bahwa mereka telah keluar dari jalur. Mereka pun menghabiskan malam untuk mencoba menemukannya lagi.
Syukurlah, setelah 24 jam tersesat, mereka menemukan jejak dan menemukan mobilnya, tampaknya penyintas itu sama sekali tidak menyadari bahwa ada upaya penyelamatan yang sedang mencarinya.
Menulis di Facebook tentang keseluruhan kejadian, Lake County Search and Rescue mengatakan: "Beberapa upaya untuk menghubungi subjek melalui ponsel tidak berhasil."
“Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa subjek mengabaikan panggilan telepon berulang kali dari kami karena tidak mengenali nomor tersebut. Jika Anda terlambat sesuai dengan rencana perjalanan Anda, dan Anda mulai mendapat panggilan berulang dari nomor yang tidak dikenal, harap jawab teleponnya ; mungkin tim SAR sedang mencoba memastikan Anda aman!”
"Luar biasa. Bayangkan tersesat di tengah malam dan melihat ponsel Anda menyala saat ada panggilan dan Anda seperti 'Enggak ah, saya enggak tahu nomor itu, mungkin telemarketer'," urai Lake County Search and Rescue sedikit berkomedi tentang kejadian itu.
Pengguna media sosial tentu saja menemukan sisi lucu dari semua ini. Namun, Pencarian dan Penyelamatan Lake County membela individu tersebut. Mereka menyatakan bahwa dalam keadaan darurat, akal sehat bisa jadi terganggu.
Mereka menulis: “Harap diingat bahwa apa yang tampaknya masuk akal jika dipikir-pikir, tidak akan terlihat jelas bagi subjek saat mereka tersesat dan panik."(unilad)
