Memainkan alat musik dapat membuat daya ingat dan keterampilan berpikir menjadi lebih baik pada mereka yang berusia di atas 40 tahun. Demikian temuan para peneliti dari Inggris dalam International Journal of Geriatric Psyhiatry yang terbit pada 10 Januari 2024. Penelitian itu mengamati 1.570 peserta dengan rata-rata usia 68 tahun, di mana 89% memainkan alat musik.
Dikutip dari The Guardian, para peneliti menyelidiki kesehatan otak responden, termasuk proses mental yang membantu dalam perencanaan, fokus, mengingat, dan mengatur tugas yang kompleks.
Dilansir dari BBC, para peneliti melihat efek dari memainkan alat musik, menyanyi, membaca, dan mendengarkan musik, serta kemampuan bermusik. Lantas, para peneliti membandingkan data kognitif dari mereka yang terlibat dalam musik dari beberapa cara di hidup mereka dengan mereka yang tak pernah melakukannya. Hasilnya, orang yang memainkan alat musik mendapatkan skor paling besar, yang disebabkan tuntutan kognitif ganda dari aktivitas itu.
“Sejumlah penelitian telah mengamati pengaruh musik terhadap kesehatan otak. Penelitian kami memberikan pandangan unik untuk mengeksplorasi hubungan antara kinerja kognitif dan musik pada kelompok besar orang dewasa dan lanjut usia,” ujar profesor penelitian demensia di University of Exeter, Anne Corbett, yang menjadi salah seorang peneliti riset tersebut, seperti dikutip dari The Guardian.
“Secara keseluruhan, kami berpendapat bahwa bermusik dapat menjadi cara untuk memanfaatkan ketangkasan dan kesehatan otak, yang dikenal sebagai cadangan kognitif.”
Kepada BBC, Corbett mengatakan, mereka memiliki tes otak yang sensitif untuk keperluan riset. Oleh karenanya, mereka dapat melihat aspek-aspek individual dari fungsi otak, seperti memori jangka pendek, memori jangka panjang, pemecahan masalah, serta pengaruh musik terhadap segala hal itu.
“Secara khusus, memainkan alat musik memiliki dampat yang sangat besar, dan orang-orang yang terus memainkan alat musik hingga usia lanjut merasakan manfaat tambahan,” ujar Corbett.
Memainkan piano dikaitkan dengan kesehatan otak yang lebih baik, terutama bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun. Begitu pula alat musik tiup berbahan kuningan dan kayu.
Terkait piano, dalam jurnal Frontiers in Psychology (2013) beberapa peneliti dari Spanyol pernah mengungkap, bermain piano dapat meningkatkan suasana hati dan aspek kualitas hidup tertentu pada orang dewasa yang lebih tua, terutama menunjukkan penurunan gejala depresi yang signifikan.
Selain memainkan alat musik, bernyanyi dengan kelompok paduan suara pun dikaitkan dengan kesehatan otak. Hal itu, sebut para peneliti, diduga karena faktor sosial saat menjadi bagian dari kelompok paduan suara. Lebih penting lagi, memainkan alat musik dan bernyanyi direkomendasikan para peneliti sebagai gaya hidup yang baik bagi mereka yang berisiko mengalami risiko gangguan, seperti demensia.
Wakil direktur pengembangan perawatan di Dementia UK, Caroline Scates mengatakan, hasil penelitian ini positif dan mendorong penelitian serupa mengenai manfaat mendengarkan dan memutar musik bagi penderita demensia.
“Musik dapat memberikan bentuk komunikasi yang berharga bagi penderita demensia, termasuk mendengarkan musik yang mungkin ada hubungannya dengan orang tersebut,” ujarnya kepada The Guardian.
“Kemampuan menyanyi atau memainkan alat musik dapat terus berlanjut, bahkan ketika penderita demensia telah kehilangan kemampuan dan sarana komunikasi lainnya.”
Di sisi lain, menurut Corbett, ada banyak bukti manfaat kegiatan grup musik bagi penderita demensia. “Dan pendekatan ini dapat diperluas sebagai bagian dari ‘paket penuaan’ yang sehat bagi orang lanjut usia agar mereka bisa secara proaktif mengurangi risiko dan meningkatkan kesehatan otak,” ujar Corbett, dilansir dari The Guardian.
Corbett melanjutkan, meski dibutuhkan lebih banyak penelitian, mempromosikan pendidikan musik dapat menjadi bagian yang berharga dari pesan kesehatan masyarakat. Di samping juga mendorong orang lanjut usia untuk kembali ke musik di kemudian hari.
“Pesannya adalah bagaimana orang dapat secara proaktif mengurangi risiko penurunan kognitif atau dmeensia, dan benar-benar mempertimbangkan untuk mendengarkan musik seabgai salah satu cara untuk melakukan hal tersebut,” ujar Corbett dalam BBC.
“(Namun) akan naif jika berpikir bahwa memainkan alat musik berarti Anda tidak akan terkena demensia. Tidak sesederhana itu.”