Kegiatan memandikan bayi atau anak ternyata memiliki pengaruh yang besar terhadap tumbuh kembang, salah satunya adalah menstimulasi sensori pada anak.
Saat proses mandi biasanya terjadi interaksi antara orang tua dan anak. Di sinilah, anak khususnya bayi mendapat stimulasi untuk kelima pancaindranya.
"Pada saat mandi kan enggak mungkin ibunya cuma diem aja, pasti ngomong dong. Anaknya mendengar itu dan itu namanya stimulasi auditori, terus dia lihat kita, itu menstimulasi visualnya," ujar dr. Bernie Endyarni Medise, SpA (K), MPH dalam Johnson's Expert Class virtual, Sabtu (6/6).
Menurut dr.Bernie, saat proses memandikan juga terjadi stimulasi rangsang saat ibu mengusap-usap bayi. "Ibu memegang tangan bayi, mengelap dengan handuk, terus sabun dengan wangi-wangi bayi akan merangsangnya untuk mencium," lanjutnya.
Menurut dr. Bernie, stimulasi tidak bisa diberikan secara terpisah dan mandi merupakan salah satu kegiatan yang bisa merangsang sensori-nya sekaligus.
"Saat mandi menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan. Ada skin to skin contact dan itu manfaatnya banyak sekali untuk perkembangan anak, sudah ada penelitiannya," jelas dr. Bernie.
Dia juga menyebut beberapa manfaat dari rutinitas mandi dalam menstimulasi anak seperti meningkatkan berat badan, menenangkan, membentuk kemampuan komunikasi, serta memperbaiki kuantitas dan kualitas tidur bayi.
"Dengan diajak mengobrol sambil mandi, ia akan mengerti bahasa wajah ibunya, body language, bukan cuma bayi yang belajar, tapi orang tua juga jadi mengerti arti tangisan anak," kata dr. Bernie.
Selain itu, kata dr. Bernie, bayi juga akan lebih nyenyak tidurnya. Waktu jatuh tidur lebih cepat dan waktu tidur lebih lama. "Bangun juga lebih segar karena kualitas tidurnya baik," kata dia. (Ant)