Di beberapa titik di Jakarta, terdapat ruang untuk bermain skateboard atau papan luncur dan rollerskate atau sepatu roda yang dibangun Pemprov DKI Jakarta. Misalnya di Kalijodo Park di Jakarta Utara, Dukuh Atas Skate Park di Jakarta Selatan, Slipi Skatepark di Jakarta Pusat, dan Skate Park Cijantung di Jakarta Timur. Tentu saja tempat-tempat itu menjadi lokasi favorit mereka yang hobi bermain papan luncur dan sepeda roda.
“Saya sering main skateboard di lapangan Ahmad Yani (Jakarta Selatan), Twilo Skate Corner (Jakarta Selatan), BSD Xtreme Park (Tangerang), dan Pasar Rebo (Jakarta Timur),” ucap penggemar skateboard, Aulia Daffa Tyas Yusuf kepada Alinea.id, Senin (29/1).
Untuk menyalurkan hobinya, Daffa—panggilan akrabnya—ikut komunitas skateboard Podium All Day. Pegawai swasta berusia 25 tahun ini mengaku tertarik dengan papan luncur sejak duduk di bangku kelas 4 SD.
“Yang bikin saya tertarik main skateboard karena penasaran bagaimana cara papan bisa muter, bisa jalan di atas besi,” ujar dia.
“Benefit-nya bisa menambah pertemanan, wawasan, dan bangun koneksi.”
Bukan cuma ingin menyalurkan hobi, Daffa pun pernah ikut kompetisi papan luncur. Contohnya, ia ikut kejuaraan Piero Nation Skateboarding pada 2013 dan Go Skateboarding Day pada 2017.
Sementara itu, Rachel Gia, 26 tahun, lebih gemar bermain sepatu roda. Perempuan berusia 26 tahun itu mulai menyukai sepatu roda sejak 2019. Ilustrator lepas itu bahkan bergabung dengan komunitas sepatu roda Nyx Skate Society (NCC). Keputusan Gia bergabung dengan komunitas bertujuan mendapatkan teman yang punya hobi sama.
“Pas awal aku main sepatu roda, aku main sendirian karena dulu teman-teman yang satu circle enggak ada yang mau nemenin main,” tutur Gia, Senin (29/1).
“Ternyata seru banget ketemu sama orang-orang di dalam suatu komunitas, apalagi di usia-usia yang bukan lagi anak-anak, punya teman sepermainan alias satu circle kegiatan tuh membantu kita strive sebagai makhluk sosial.”
Gia rutin latihan seminggu sekali. BSD Xtreme Park, Elbricks Skatepark (Jakarta Timur), Skate Park Under Pasar Rebo Flyover (Jakarta Timur), BASH Park (Jakarta Timur), atau Sector1xtremepark (Jakarta Selatan) menjadi tempat-tempat yang ia pilih untuk bermain rollerskate.
Selain memiliki teman baru, dari komunitas, Gia terkadang mendapat pekerjaan sampingan sebagai talent sepatu roda. “Aku pernah ikut beberapa acara campaign dari produk kecantikan, vape, sampai apparel,” kata Gia.
Dijelaskan ketua komunitas sepatu roda Nyx Skate Society (NSS), Qifa Rahmadhany, 19 tahun, komunitas tersebut memang membuka peluang kolaborasi dengan berbagai produk. Misalnya, NSS pernah berkolaborasi dengan sebuah merek produk kecantikan ternama dalam sebuah fashion show di Pos Bloc, Jakarta Pusat.
“Saat itu, belum ada komunitas skate yang terbuka dan memusatkan perhatian pada peluang kolaborasi dengan brand,” ujar Qifa, Senin (29/1).
“NSS berkomitmen untuk menjadi wadah menarik bagi brand untuk berkolaborasi dalam proyek-proyek kreatif bersama skater NSS.”
Qifa bilang, NSS dibentuk pada 23 Juni 2023. Ia menjelaskan, komunitasnya menggabungkan antara hobi dengan peluang. “Melakukan apa yang kami sukai bersama, sambil menjadi salah satu sumber penghasilan,” tutur Qifa.
Saat ini, anggota NSS sekitar 50-an anak muda yang berasal dari berbagai tempat di Jabodetabek. Mayoritas anggotanya, kata Qifa, fokus pada aggressive inline skating dan aggressive quad skating.
“Kami sering berkumpul di berbagai skatepark di Jabodetabek,” kata Qifa.
Selain berseluncur di beberapa skatepark di Jabodetabek, terkadang komunitas NSS melakukan road trip ke skatepark di kawasan Puncak atau Bandung, Jawa Barat.
“Meskipun berfokus pada inline skate, quad skate, dan skateboard, kami senang membut konten bersama untuk Instagram dan TikTok,” ujar Qifa.
Soal kompetisi, Qifa mengakui, sejauh ini NSS pernah berpartisipasi dalam beberapa kompetisi kecil olahraga aggressive inline skate dan aggressive quad skate.
“Namun, karena olahraga ini masih kurang dikenal secara luas, kebanyakan kompetisi bersifat individu dan belum sepenuhnya diwakili oleh komunitas,” ujar Qifa.
“NSS lebih menonjolkan peluang dan daya tarik anggotanya kepada brand.”