Menapak keindahan si mungil Gunung Batu Jonggol
Meski mungil, Gunung Batu Jonggol layak dijadikan destinasi pilihan di akhir pekan untuk berpetualang tak jauh dari Jakarta.
Libur akhir pekan yang singkat bagi warga Ibu Kota bisa dimanfaatkan untuk menikmati keindahan alam yang tak membutuhkan waktu lama. Sejumlah destinasi wisata di sekitar Jakarta menjadi pilihan yang patut dicoba.
Bagi Anda yang suka berpetualang dan mendaki gunung, bulan-bulan Januari hingga April tak banyak gunung yang dapat didaki. Sebab, periode itu mayoritas gunung dan taman nasional tertutup untuk umum lantaran memasuki musim penghujan dan masa recovery.
Namun, masih ada pilihan untuk mendaki yang biasa disebut 'pendakian ceria' di Bogor, Jawa Barat. Yup! Hanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam dari Jakarta, Anda dapat mendaki gunung dan menikmati hijaunya pemandangan alam.
Gunung itu bernama Gunung Batu. Letaknya di Kampung Gunung Batu I, Desa Sukaharja, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Gunung ini sebelumnya dikenal dengan nama Gunung Batu Jonggol lantaran dulu masih berada di wilayah administratif Kecamatan Jonggol.
Jika ingin ke sana, rute yang dilalui dapat melewati Cibubur menuju Cileungsi hingga Jonggol dan Cariu. Nanti, di Cariu akan ada papan penunjuk jalan menuju Gunung Batu.
Untuk rute lainnya, bisa lewat Sentul searah dengan air terjun Curug Leuwi Hejo hingga ke arah Citeureup. Kedua jalur ini akan bertemu di Gunung Batu.
Sepanjang perjalanan, pemandangan hijau hamparan sawah dan pegunungan telah memanjakan mata. Sebagai informasi, kampung Gunung Batu ada tiga, yakni Gunung Batu I, II, dan III. Gunungnya terletak di kampung Gunung Batu I, lainnya tidak ada gunung.
Jalanan yang dilewati cukup bagus dengan aspal yang mulus. Sepeda motor, mobil, hingga minibus dapat digunakan untuk menuju ke Gunung Batu hingga ke area parkir.
Setelah mendekati kampung Gunung Batu I, sudah tampak bukit batu menjulang dengan gagahnya. Bukit batu inilah yang disebut Gunung Batu.
Ketinggian Gunung Batu hanya 875 meter di atas permukaan laut (Mdpl) membuat gunung ini terbilang mungil. Meski mungil, jika didaki gunung ini terbilang kecil-kecil cabe rawit.
Untuk mendaki Gunung Batu, wisatawan cukup merogoh kocek Rp15.000 jika tak menginap, tambah Rp5.000 untuk biaya mendirikan tenda setiap orang. Sedangkan, tarif parkir sepeda motor Rp15.000, mobil Rp30.000, dan minibus Rp50.000 menginap.
Sebelum mendaki, kita bisa membeli perbekalan minum dan kudapan di warung-warung di area parkir. Bahkan, di area parkir juga terdapat coffee shop yang terbilang keren.
Pendakian dimulai dengan menyusuri jalan setapak dengan kontur bebatuan. Lalu, jalanan akan berbelok hingga melewati embung, penampungan air yang baru saja dibangun.
Lalu, di pos pertama, pengunjung akan dikenakan tarif karcis yang tadi sudah dijelaskan Rp15.000 per orang dan tambah Rp5.000 untuk mendirikan tenda.
Saat jalanan mulai mendaki, kontur masih tanah dengan kiri-kanan pepohonan tinggi serta bebatuan besar. Sekitar 15 menit pendakian, sampailah di area berkemah. Di sinilah kita bisa mendirikan tenda.
Sebuah area lapang dengan rerumputan dan beberapa pohon besar memang cocok untuk mendirikan tenda. Namun, perlu berhati-hati lantaran banyak kawanan monyet di wilayah ini yang sering menggasak bahan makanan.
Dari area camp ground, puncak Gunung Batu sudah tampak dengan jelas. Pendakian dilanjutkan dengan medan yang lebih sulit. Bahkan, jika musim hujan akan sangat licin.
Beberapa titik sebelum puncak, kita harus menggunakan tali untuk menaiki batu-batu tebing. Hingga akhirnya mencapai puncak dengan total waktu pendakian 1-2 jam saja.
Di puncak Gunung Batu, terdapat tanda ketinggian 875 Mdpl dan bendera. Pemandangan dari ketinggian ini sungguh mempesona. Sebuah bukit batu yang dikelilingi sawah, ladang, yang dialiri sungai dan pepohonan hijau.
Meski tidak luas, di puncak Gunung Batu dapat dimanfaatkan untuk berfoto. Harap berhati-hati lantaran jurang yang sangat dalam dari ketinggian ini. Selamat berakhir pekan!
Berita Terkait
Peselancar Italia tewas tertusuk mulut ikan di Mentawai
Kuil Mithras di Diyarbakır menyempurnakan warisan kuno Turki
Operator tur Tanzania resah hadapi pemain asing di industri pendakian Kilimanjaro
Pariwisata massal yang membuat getir warga Mallorca
