Kucing bakal terlihat terganggu ketika pintu kita tutup. Dia akan mencakar pintu, mengeong, atau berusaha mendorong-dorong pintu tersebut dengan kepalanya. Mengapa kucing cenderung tak nyaman melihat pintu tertutup?
Pakar perilaku hewan, Karen Sueda, kepada Live Science mengatakan, hal itu karena kucing penasaran dan takut ketinggalan, atau dalam bahasa populer sekarang fear of missing out (FOMO).
Doktor bidang kedokteran hewan dari Cornell University, Gabby Wild mengatakan, kucing memiliki sifat investigatif dan teritorial. “Mereka (kucing) secara alami ingin mengakses apa yang mereka anggap sebagai wilayah mereka sendiri atau menyelidiki hal yang tidak diketahui,” ujar Wild kepada Popsugar.
“Mereka mungkin mendeteksi kucing lain, mencium sesuatu yang menarik, atau menginginkan sebuah benda, bisa itu makanan, mainan, atau manusia yang biasa mengelus punggung mereka di sisi lain pintu.”
The Door Buddy menulis, kucing selalu ingin tahu apa yang sedang terjadi. Karenanya, saat kucing menemukan pintu tertutup, rasa ingin tahunya langsung terusik. Terutama ketika mereka mendengar suara di balik pintu tersebut.
The Door Buddy menyebut, naluri teritorial sangat penting pada kucing, terlepas mereka dipelihara atau liar. Di alam liar, batasan sangat penting bagi kucing, dan mereka akan selalu menjaganya.
“Jadi, ketika pintu ditutup, mereka merasa seolah-olah batasan mereka tidak dihormati, yang menyebabkan stres,” tulis the Door Buddy.
Kepada Popsugar, salah seorang pendiri dan presiden Independent Veterinary Practioners Association, Bonnie Bragdon mengatakan, keterampilan bertahan hidup bawaan kucing juga berperan ketika mereka bersikeras agar pintu tetap terbuka. Sedangkan kucing liar, pintu tertutup dapat menjadi sumber makanan dan tempat berlindung.
“Meskipun kucing dalam ruangan kita tidak perlu lagi makanan dan tempat berlindung, naluri untuk bertahan hidup ini terus mendorong sifat ingin tahu kucing,” kata Bragdon.
Kucing peliharaan menganggap seluruh area rumah sebagai wilayah kekuasaan mereka. Maka, ketika menutup pintu, kucing menganggap akses menuju wilayah mereka dihambat.
Disebut Live Science, kucing suka mengawasi segala sesuatu yang terjadi di wilayah kekuasaannya. Termasuk rumah pemiliknya. Kontrol ini membantu mereka tetap hidup di alam liar. Namun, dapat pula menyebabkan perilaku yang mungkin ditafsirkan orang sebagai sesuatu yang aneh, seperti menyerang pintu.
Pakar perilaku kucing, Jane Ehrlich kepada Live Science mengatakan, pintu yang tertutup dibenci kucing lantaran mereka jadi tak punya pilihan, tak bisa mengendalikan diri, dan membuat mereka berubah.
Kucing pun menikmati perhatian dari pemiliknya. Jika pintu tertutup, maka mereka tidak mendapatkannya. Sebuah penelitian yang terbit di jurnal Behavioural Processes (2017), para peneliti menemukan, sebagian besar kucing menyukai interaksi dengan manusia daripada rangsangan lain.
“Dan kucing juga tidak mengerti bahwa pintu tertutup bersifat sementara,” kata konsultan perilaku kucing, Ingrid Johnson kepada Live Science.
“Yang mereka tahu bahwa tempat yang sebeumnya bisa mereka akses—tempat mereka merasa aman, tidur, makan, atau apa pun—kini tiba-tiba diambil alih.”
Oleh karena itu, kata Johnson, demi membantu mengurangi stres hewan peliharaan mereka, pemilik kucing harus menjaga konsistensi di area rumah yang dapat diakses kucing mereka. Semisal kita tidak menginginkan kucing ada di ruang makan, maka jangan halangi akses hanya saat kita kedatangan tamu. Johnson menyarankan untuk membuat area tersebut tidak dapat diakses kucing sepanjang waktu.
“Meskipun kucing sering menunjukkan perilaku mencari perhatian di sekitar pintu yang tertutup, terkadang mereka mungkin benar-benar dalam kesulitan. Perilaku seperti bersuara dan mengeong menunjukkan kucing benar-benar kesal,” ujar Sueda kepada Live Science.