close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi gangguan bahasa pada anak. Unsplash
icon caption
Ilustrasi gangguan bahasa pada anak. Unsplash
Sosial dan Gaya Hidup
Kamis, 07 April 2022 15:12

Mengenal gangguan bahasa pada anak dan yang harus diwaspadai

Gangguan bahasa terjadi ketika anak tidak dapat menyusun pikiran, ide, dan pesan yang ingin disampaikan menggunakan bahasa.
swipe

Setiap anak yang lahir ke dunia secara otomatis akan menjadi penutur asli (native speaker) dari bahasa-bahasa di sekitarnya. Meski begitu, seorang anak tidak bisa dengan sendirinya memahami sistem komunikasi di sekitar mereka.

Anak-anak perlu belajar dari orang dewasa tentang cara membaca, berbicara, dan bahkan konteks pembicaraan di sekitar mereka.

Very Well Mind menjelaskan, gangguan bahasa (language disorder) terjadi ketika seorang anak tidak dapat menyusun pikiran, ide, dan pesan yang ingin disampaikan menggunakan bahasa. Gangguan ini dikenal sebagai gangguan bahasa ekspresif.

Ketika seorang anak menghadapi kesulitan dalam memahami apa yang dikomunikasikan melalui bahasa, ini disebut gangguan bahasa reseptif.

Kadang-kadang, seorang anak dapat hidup dengan campuran gangguan bahasa ekspresif dan reseptif. Namun, kurangnya pemahaman atau ekspresi bahasa yang buruk tidak selalu menunjukkan gangguan bahasa.

Indikasi lainnya adalah sang anak mengalami keterlambatan berbicara (speech delayed).

Penguasaan bahasa menjadi tolok ukur kesuksesan perkembangan anak pada usia tertentu. Saat usia 15 bulan, kemungkinan seorang anak dapat mengenali antara 5-10 nama orang-orang yang biasa mereka lihat.

Pada usia 18 bulan, seorang anak diharapkan dapat menanggapi arahan sederhana, seperti ajakan ke luar rumah. Jika kriteria ajakan ini tidak terpenuhi, ada kemungkinan anak mengalami gangguan reseptif.

Jika pada usia 18 bulan, seorang anak tidak dapat mengucapkan mama atau tak memiliki setidaknya 25 kata dalam kosa kata pada usia 24 bulan ini bisa menandakan gangguan bahasa ekspresif. Berikut penjelasan lebih lanjutnya.

Gangguan bahasa reseptif
Ketika seorang anak berjuang untuk memahami pesan yang dikomunikasikan kepada mereka, ini bisa mengarah kepada gangguan represif. Anak-anak dengan tantangan reseptif biasanya akan menampilkan kesulitan ini sebelum berusia 4 tahun.

Kesulitan reseptif dapat diamati ketika seorang anak tidak benar-benar memahami komunikasi lisan yang diarahkan kepada mereka.

Dalam kasus seperti itu, anak berjuang untuk memahami percakapan atau instruksi lisan yang diarahkan kepada mereka. Demikian juga dengan kata-kata tertulis yang sulit untuk dipahami.

Gangguan bahasa ekspresif
Gangguan bahasa ekspresif terjadi ketika seorang anak tidak dapat menggunakan bahasa untuk mengomunikasikan pikiran atau perasaan mereka.

Dalam pengertian ini, komunikasi lisan hanyalah salah satu bagian yang terkena dampak. Seorang anak juga dapat menganggap komunikasi tertulis sulit diungkapkan.

Anak-anak dengan gangguan ekspresif akan merasa sulit untuk memberi nama objek, bercerita, atau membuat gerakan untuk mengkomunikasikan suatu benda. Gangguan ini dapat dikenali dengan kesulitan menjawab pertanyaan serta dapat menyebabkan penggunaan tata bahasa yang tidak tepat saat berkomunikasi.

img
Nadia Lutfiana Mawarni
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan