Setelah beberapa bulan berjuang melawan pandemi coronavirus, sejumlah negara telah mulai memasuki periode relaksasi. Salah satunya adalah Prancis.
Setelah lebih dari dua bulan sektor usaha kuliner di Paris tercambuk habis akibat wabah Covid-19, kini pemerintah ibu kota itu mengizinkan tempat kuliner dibuka kembali.
Berbeda dengan sebelum pandemi, pemerintah setempat memberikan catatan khusus bagi pelaku usaha kuliner yang hendak membuka usahanya kembali. Di antaranya pelayanan untuk pelanggan hanya dilakukan di luar ruangan seperti teras, trotoar, atau lahan parkir. Sedangkan ruangan dalam restoran masih harus ditutup setidaknya hingga 22 Juni.
"Kafe, bar dan restoran sementara akan diizinkan untuk mengatur meja mereka di trotoar dan di tempat parkir ketika mereka buka minggu ini," kata Wali Kota Paris Anne Hidalgo, dikutip dari The Guardian.
Pelonggaran ini dilakukan seiring dengan tahap kedua rencana pemulihan dari dampak wabah Covid-19 yang dilakukan pemerintah Prancis.
Dilansir dari RFI, media nasional Prancis, setiap meja restoran, kafe, dan bar yang beroperasi di Paris tidak boleh lebih dari 10 orang dengan jarak masing-masing kelompok minimal satu meter.
Penerapan jaga jarak fisik ini tentu akan membutuhkan cukup banyak lahan sehingga pemerintah kota Paris mengizinkan bar, kafe, dan restoran untuk memperluas teras mereka sampai ke trotoar, bahkan menutup jalan di daerah-daerah tertentu.
"Untuk membantu mereka, pemerintah kota Paris akan memungkinkan mereka untuk menempati trotoar, jalan-jalan dan tempat parkir dengan bebas," kata Wali Kota Anne Hidalgo melalui akun Twitter-nya.
Pemerintah kota telah mengidentifikasi 23 area yang jalanannya ditutup untuk keperluan pembukaan restoran. Langkah-langkah ini direncanakan berlangsung hingga akhir September.
"Kami telah mengadopsi rencana untuk membantu bar dan restoran selama setidaknya enam bulan dari Maret hingga akhir September," kata Anne Hidalgo kepada surat kabar Le Parisien.
Perusahaan-perusahaan kuliner tersebut harus memiliki piagam yang berisi akan menghormati para pejalan kaki, kebersihan area, keselamatan, menjaga kebisingan dan tidak memainkan musik, mematuhi peraturan kesehatan dan memastikan ruang yang cukup bagi pejalan kaki yang lewat atau pengguna kursi roda. Kemudian mereka harus memasang piagam tersebut di jendela restoran mereka.
Hidalgo mengatakan balai kota ingin memulai dengan "prinsip kepercayaan", tetapi tetap menegaskan jika ada perusahaan yang melanggar piagam, maka pihaknya tak segan untuk mendenda dan izin mereka untuk menggunakan teras akan dicabut.