Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai mengakibatkan meningkatnya berbagai masalah kesehatan jiwa.
Hal tersebut diakui oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Sabtu (11/9). Menurutnya, grafik masalah kesehatan jiwa masyarakat semakin meninggi.
"Masalah kesehatan jiwa seseorang ini timbul karena berbagai tekanan yang dialaminya," ujar Budi, Sabtu (11/9).
Di sisi lain, kesehatan jiwa di Indonesia masih kurang mendapatkan prioritas jika dibandingkan dengan masalah kesehatan lainnya. Apalagi, konsultasi kesehatan jiwa biasanya dilakukan secara tatap muka yang sulit dilakukan di tengah pandemi.
Oleh karena itu, Budi berharap layanan pengobatan jarak jauh atau telemedicine juga bisa melayani masalah kesehatan jiwa. Tujuannya, untuk mengurangi kontak fisik dan meminimalkan risiko penyebaran Covid-19.
“Nah, diharapkan telemedicine bisa diluaskan untuk layanan kesehatan jiwa. Saya dengar ini sedang diinisiasi oleh K-GAMA Health,” ujarnya.
Kini, pemerintah telah bekerja sama dengan sejumlah startup telemedicine menyediakan layanan konsultasi, terutama untuk membantu pasien-pasien positif Covid-19 yang isolasi mandiri (isoman). Selain itu, juga mempermudah masyarakat mendapatkan obat.
"Layanan kesehatan dilakukan lewat aplikasi dan obat dikirimkan ke rumah,” katanya dalam webinar.
Untuk mangatasi masalah terkait tidak semua masyarakat Indonesia memiliki gawai yang memadai untuk dapat mengunduh aplikasi telemedicine, Budi mengatakan, layanan juga bisa diakses lewat panggilan telepon daring melalui Whatsapp ataupun panggilan telepon reguler.