close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. Dokumentasi Kemenkes
icon caption
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. Dokumentasi Kemenkes
Sosial dan Gaya Hidup
Rabu, 25 Agustus 2021 12:00

Menkes: Masalah gizi pada balita di Indonesia masih cukup tinggi

Masalah kurang gizi pada balita diawali dengan weight faltering.
swipe

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, masalah gizi pada balita di Indonesia masih cukup tinggi. Masalah kekurangan gizi, menjadi salah satu contoh masalah yang disoroti.

“Menunjukkan masalah gizi pada balita di Indonesia masih cukup tinggi. Masalah kurang gizi pada balita diawali dengan weight faltering,” Ucap Budi melalui siaran langsung di Kanal Youtube Direktorat Gizi Masyarakat, Rabu (25/8). 

Sebagai informasi, weight faltering adalah sebuah istilah yang digunakan ketika balita mengalami penurunan berat badan. Biasanya, hal ini terjadi pada bayi yang berusia tiga sampai empat bulan. Hal ini dipicu karena ibu yang sudah tidak lagi memberikan air susu ibu (ASI) secara optimal. 
Biasanya, hal ini terjadi pada ibu-ibu pekerja yang sudah harus kembali beraktivitas setelah cuti melahirkan. Fenomena ini ternyata dapat meningkatkan risiko stunting pada bayi. 

Berdasarkan data dan informasi kesehatan 2018, sebanyak 22,2% atau setara dengan 150,8 juta balita di dunia mengalami stunting. Balita yang mengidap stunting lebih banyak berasal dari Asia sebesar 55% atau setara dengan 83,6 juta bayi. Setalah Asia, diikuti oleh bayi di Afrika 39%.

Menurut World Health Organization (WHO), Indonesia menduduki posisi ke-3 dengan prevalensi tertinggi di Asia Tenggara setelah Timor Leste dan India, dengan rata-rata prevalensinya sebasar 36,4%. 

Selain itu, Budi juga menyebutkan bahwa menyusui secara optimal dapat mencegah lebih dari 800.000 kematian anak dan 20.000 kematian ibu setiap tahunnya.  

“Menyusui secara optimal dapat mencegah lebih dari 823.000 kematian anak dan 20.000 kematian ibu setiap tahun,” kata Budi. 

Ibu yang tidak menyusui bayi secara eksklusif, maka bayi tersebut berisiko 2,6 kali lebih tinggi mengalami stunting pada usia nol sampai enam bulan dan dua kali lebih tinggi pada usia enam sampai 23 bulan. 

Budi juga menyatakan bagi ibu yang dinyatakan positif Covid-19, disarankan tetap memberikan ASI kepada anaknya. Hal ini dikarenakan virus Covid-19 tidak menular melalui ASI. 

Selain itu, Budi juga mengimbau bagi ibu yang menyusui tidak perlu takut untuk divaksin virus Covid-19. Karena hal ini, berpotensi meningkatkan kekebalan tubuh bayi dari virus Covid-19 tersebut. 

img
Natasya
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan