Setiap tanggal 25 Desember, umat Nasrani selalu merayakan Natal. Berbagai perayaan dihadirkan untuk memeriahkan hari raya umat kristani itu. Berbagai pernak pernik dan simbol, seperti sinterklas, lampu, hiasan, dan juga pohon Natal tak luput menghias sejumlah gereja.
Meski demikian, perayaan kelahiran Yesus Kristus itu tak melulu tentang sebuah pesta. Sebagian masyarakat menjadikan momen tersebut untuk meningkatkan kualitas spiritual keimanan dan tanggung jawab berkehidupan sosial.
Menteri Sosial Juliari P. Batubara menyampaikan, makna Natal baginya adalah suatu kombinasi antara hari besar keagamaan dan refleksi pribadi atau personal reflection.
"(Makna Natal) kalau saya juga sebagai refleksi dalam setahun. Apa yang sudah saya lakukan sebagai umat Kristen dalam setahun itu. Apakah, bermanfaat bagi orang banyak di dalam pekerjaan kita, dan lainnya," ujar Menteri Juliari di Gedung Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu (18/12).
Selain itu, Menteri Juliari menyebut, perayaan Natal tidak hanya dirasakan umat Kristen saja. Sebagai warga yang hidup di negara dengan suku dan agama yang beragam, ia menyebut perayaan hari besar keagamaan baiknya dirasakan oleh semua masyarakat.
"Hargai perbedaan, rayakan perbedaan. Kalau kita bisa menanamkan itu dalam jiwa kita, kehidupan sehari-hari, saya yakin Indonesia menjadi tempat tinggal yang lebih baik bagi semua orang," katanya.
Meski demikian, ia mengaku tak ada perayaan spesial dengan keluarganya. Juliari bersama keluarga hanya pergi ke gereja untuk ibadah dan berkunjung ke rumah orang tua pada 25 Desember. Keesokannya, ia akan menikmati hari liburnya.
Tak lupa, untuk tradisi tukar kado, Juliari mengaku telah menyiapkan beberapa hadiah untuk diberikan kepada istri dan dua anaknya. Meskipun, lanjut dia, yang menyiapkan kado tersebut sebenarnya adalah istrinya.
"Yang menyiapkan istri saya, saya cuma menukar-nukar saja," kata Juliari sembari tertawa.
Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan, ada sedikit perbedaan perayaan Natal saat dirinya didapuk menjadi menteri oleh Presiden Joko Widodo. Mantan anggota DPR RI ini mengaku, saat ini dirinya perlu mengadakan open house untuk pejabat-pejabat di kementerian, mitra-mitra usaha, dan masyarakat.
"Pasti beda, dulu saya di DPR RI biasanya tidak terlalu banyak acara resmi dan lebih banyak dengan keluarga. Sekarang, saya lakukan open house pada 25 Desember malam. Itu yang membedakan ada open house yang sebelumnya enggak pernah dilakukan," ujar Menteri Juliari.
Ketua Pemberdayaan Usaha dan Masyarakat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PB Perbasi) itu menjelaskan, dalam acara open house nanti juga tidak ada yang spesial. Dengan waktu persiapan yang mepet, kata dia, hanya acara silahturahmi, makan-makan, dan sedikit hiburan musik.
Menteri Sosial Kabinet Indonesia Maju ini menyampaikan, usai dilantik Presiden Jokowi pada Oktober lalu, Juliari juga tidak ada persiapan untuk merencanakan perayaan spesial di kementeriannya. "Jadi terus terang karena masih baru, jadi memang saya tidak ingin terlampau banyak tugas-tugas di luar tugas utama jadi tidak tertangani dengan baik," ucapnya.
Tak hanya soal hiasan, hidangan saat hari Natal pun tak boleh dilupakan begitu saja. Di momen Natal ini, biasanya kue-kue manis hingga makanan utama tersaji di meja makan.
Akan tetapi, bagi Menteri Juliari yang merupakan pengusaha ini mengaku tak ada makanan spesial yang dihidangkan saat perayaan Natal. Menurutnya, semua makanan adalah makanan spesial.
"Saya makan apa saja, buat saya semua makanan itu makanan khusus. Biasanya simple, ada lontong dan opor. Mungkin ya saat Natal ini saya makan agak lepas atau bebas makan. Buat saya every food is specially food," ucap dia.
Menteri Juliari pun berharap Natal tahun ini bisa dirasakan oleh semua umat. Suka cita dan damai Natal ini pun bisa menyertai bangsa dan negara tercinta. Sehingga, pada tahun baru nanti, Indonesia memiliki semangat baru untuk menuju Indonesia maju.
Sebagai informasi, Menteri Sosial ditunjuk sebagai Ketua Panitia Perayaan Natal Nasional 2019. Presiden Jokowi dijadwalkan hadir dalam perayaan Natal Nasional 2019 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/12) mendatang.
Selain Presiden Jokowi, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, pejabat tinggi negara, para tokoh lintas agama dan 10.000 undangan lainnya turut mengadiri perayaan Natal tersebut.