Pandemi Covid-19 membuat banyak dari masyarakat menjadi was-was. Penyebaran virus Covid-19 yang terjadi secara cepat, membuat banyak ibu yang memiliki bayi dan harus menyusui merasa khawatir, khususnya saat memberikan ASI eksklusif atau secara langsung.
Kendati begitu Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi utama untuk mendukung tumbuh kembang, serta meningkatkan daya tahan tubuh anak, guna melindunginya dari berbagai penyakit. Termasuk virus Covid-19. Itulah sebabnya ASI eksklusif untuk bayi tetap harus dilakukan.
Dalam talkshow untuk memperingati pekan menyusui sedunia oleh Yayasan Perinisia, Dokter Spesialis Anak dan konsultan MPH Ekawaty L Haksari menjelaskan, transmisi virus Covid-19 melalui ASI dan menyusui, tidak terdeteksi sampai saat ini. Sehingga tidak ada alasan bagi para ibu untuk menghindari atau tidak menyusui. Begitu pula bagi para ibu menyusui yang terpapar Covid-19 ataupun OTG.
Hal ini didukung oleh pernyataan dari Dokter spesialis anak IBCLC Asti Praborini, yang menyebutkan bahwa menyusui menjadi salah satu hal yang penting baik untuk sang ibu maupun pada bayinya. Dengan menyusui tentunya menjadi cara bonding/ kontak antara ibu dan bayi. Selain itu, memberikan nutrisi optimal, meningkatkan kesehatan dan kekebalan bagi anak tersebut.
Tentunya dalam proses menyusui para ibu harus tetap memperhatikan kebersihan dengan tepat dan disertai pula dengan edukasi perlindungan bayi yang efektif kepada kedua orang tua. Praktek respiratory hygiene, yang perlu para ibu menyusui yang terpapar Covd-19 lakukan antara lain, memakai masker medis baik sebelum dan sesudah kontak dengan bayi, mencuci tangan, dan membersihkan semua peralatan (pompa & alat) yang terkait dengan menggunakan air bersih, dengan menggunakan air bersih maupun desinfektan sebelum dan sesudah pemberian ASI.
Sedangkan untuk ibu dan anak yang terpisah/tidak satu tempat, maka diperlukan adanya penjaga/pengasuh yang sehat untuk memberikan ASI perah.
Sedangkan untuk ibu menyusui yang terpapar Covid-19, dan tidak mampu menyusui, World Health Organization (WHO) tetap menyarankan agar ibu tetap memberikan ASI perah, melakukan relaktasi, ataupun melakukan donor ASI pasteurisasi. Tentunya juga dengan menerapkan panduan kesehatan seperti tetap menjaga kebersihan pompa & wadah ASI, selalu membersihkan area payudara, dan juga melakukan hand hygiene yang ketat.
Oleh karena itu para ibu menyusui tidak perlu khawatir selama menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan benar. Para ibu hamil maupun menyusui disarankan untuk selalu menjaga kesehatan tubuh, menjaga pola makan, serta terus melakukan konsultasi dengan dokter jika mengalami hambatan/kesulitan, sehingga dapat diberikan tindakan ataupun obat yang sesuai. Dukungan dari keluarga pun diperlukan untuk para ibu menyusui, hal ini untuk membantu para ibu menjadi rileks dan merasa aman serta nyaman.