close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi orang tengah liburan./Foto geralt/Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi orang tengah liburan./Foto geralt/Pixabay.com
Sosial dan Gaya Hidup
Jumat, 24 Januari 2025 06:00

Micro retirement, tren jeda bekerja panjang ala generasi Z

Namun, pensiun mikro ini tak bisa dilakukan semua orang.
swipe

Kini, setidaknya di kalangan pekerja di Amerika Serikat, masa pensiun dapat datang lebih awal. Tak sedikit karyawan muda yang mengambil micro retirement atau pensiun mikro selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun untuk melawan kejenuhan di perusahaan mereka. Survei Society for Human Resource Management (SHRM) terhadap 1.405 pekerja di Amerika Serikat menemukan, sebanyak 44% responden merasa kelelahan di tempat kerja.

Micro retirement menjadi populer usai unggahan video pendek dari seorang kreator konten yang tinggal di wilayah San Francisco Bay, Anaïs Felt, viral di TikTok pada September tahun lalu. Dalam video itu, Felt mengatakan, setelah mengambil pensiun mikro, dirinya tidak pernah merasa lebih sehat atau segar.

“Ini luar biasa dan saya sangat merekomendasikannya,” ujar Felt.

Felt mengatakan, “pensiun” itu sangat berharga jika kita punya uang, tidak punya anak, dan telah menabung sebagian besar uang sebelum berhenti dari pekerjaan. Mantan manajer produk Slilicon Valley itu menjelaskan, pada tahun ke-10 kariernya, dia menghadapi kelelahan.

New York Post menulis, micro retirement mengacu pada pekerja muda yang mengambil sebagian waktu dari karier mereka untuk bepergian, fokus pada minat mereka, atau mencari pekerjaan sampingan.

Business Insider menyebut, micro retirement terjadi saat seorang pekerja mengambil jeda dari kariernya selama beberapa bulan atau bahkan tahun.

Menurut The Cut, konsep istirahat total dari rutinitas harian bukanlah hal baru. Di beberapa bidang, seperti akademisi, cuti panjang adalah hal yang biasa. Istilah pensiun mikro, tulis The Cut, awalnya dipopulerkan Tim Ferriss dalam bukunya The 4-Hour Workweek, yang terbit pada 2007.

Kepada Business Insider, pendiri perusahaan konsultan sumber daya manusia The Rise Journey, Jes Osrow mengatakan, pensiun mikro adalah konsep fleksibel yang bervariasi, tergantung pada siapa yang kita tanya.

Bagi sebagian orang, kata Osrow, ini adalah kesempatan untuk melawan kejenuhan dan mengejar hasrat pribadi di luar kantor. Bagi yang lainnya, ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk memulai pekerjaan sampingan baru.

The Cut mewawancarai seorang pekerja di bidang sumber daya manusia di perusahaan otomotif besar di Ohio, Mogran Sanner, 27 tahun, soal pengalamannya mengambil micro retirement. Dia mengatakan, terinspirasi untuk mengikuti jejak orang lain. Dia mengambil pensiun mini, setelah melakukan perjalanan pertamanya ke luar negeri pada April 2024.

“Saya belum pernah bepergian ke luar negeri sebelumnya, dan itu sangat membuka mata saya, sehingga saya berpikir, seandainya saya bisa melakukan ini lebih sering,” katanya kepada The Cut.

“Menurut saya, secara umum generasi Z tertarik pada model pekerjaan yang tidak terlalu konvensional. Misalnya, kami cenderung lebih banyak bekerja lepas atau melakukan pekerjaan kontrak dibandingkan generasi sebelumnya. Saya berharap, seiring dengan semakin banyaknya tenaga kerja, pensiun dini menjadi lebih mudah dilakukan dan lebih lazim.”

Meski begitu, micro retirement tak bisa dilakukan semua orang. Kepada Business Insider, konsultan karier Michael Lopez mengatakan, walau pensiun mikro tampak semakin populer, tetapi keadaan ekonomi seseorang memengaruhi kemampuan mereka untuk melakukannya.

Di sisi lain, dikutip dari Business Insider, Jes Osrow menyarankan penetepan tujuan yang jelas dan spesifik untuk mendapat manfaat maksimal dari micro retirement. Osrow mengatakan, orang-orang juga harus merencanakan kembali ke tempat kerja. Hal pertama yang perlu dipertimbangkan adalah memikirkan apa arti “kembali” bagi kita.

“Apakah Anda kembali dengan keterampilan baru atau saat Anda telah mencapai tolok ukur keuangan tertentu? Menetapkan tujuan ini membantu memastikan bahwa waktu istirahat Anda bermakna dan terarah, sehingga Anda memperoleh ukuran yang jelas untuk menilai keberhasilan,” kata Osrow kepada Business Insider.

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan