Ada beberapa hal yang menarik perhatian warga pada event Majapahit Festival (Majafest) 2023. Salah satunya keberadaan 721 layah sambel wader, lengkap dengan nasi disuguhkan di Lapangan Kawiryan Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (5/8) sore.
Pemkab Mojokerto menggelar Festival Sambel Wader dalam upaya 'Pemkab Bumi Majapahit' itu, mempopulerkan makanan sambel wader sebagai kuliner khas Kabupaten Mojokerto.
Pembukaan festival sambel wader ditandai dengan 'nguleg' sambel wader di atas layah berukuran besar oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati. Ia didampingi Ketua Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto, Shofiya Hanak Al Barra, dan istri Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Mojokerto.
Juga turut dihadiri oleh Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al-Barra, Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko, para asisten dan staf ahli Bupati Mojokerto, jajaran anggota Forkopimda, kepala perangkat daerah dan Camat se-Kabupaten Mojokerto.
Selain suguhan 721 layah sambel wader, festival sambel wader kali ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan yel-yel dari masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto maupun dari organisasi kemasyarakatan atau organisasi profesi yang ada di Kabupaten Mojokerto.
Dalam sambutannya, Bupati Ikfina mengungkapkan, bahwa pelaksanaan Majafest telah digelar oleh Pemkab Mojokerto sebanyak tiga kali. Pelaksanaan Majafest pertama kali dimulai dari tahun 2021 hingga tahun 2023 saat ini.
“Kemarin di tahun 2022, bersama-sama kita memecahkan rekor MURI nguleg sambel wader di layah bersama-sama. Ada 1.035, kita berpartisipasi dan dicatat di Museum Rekor Dunia Indonesia,” ujarnya.
Setelah adanya pemecahan rekor MURI 'nguleg' sambel wader pada tahun 2022, Bupati Ikfina mengatakan, bahwa sambutan dari masyarakat sangat luar biasa atas pemecahan rekor muri tersebut, sehingga untuk mengukuhkan dan mempopulerkan makanan sambel wader, Ia menilai, ini menjadi salah satu kesempatan bagi seluruh masyarakat dalam mengenalkan kuliner khas Kabupaten Mojokerto.
“Bahwa di satu sisi kita perlu mengukuhkan makanan khas Kabupaten Mojokerto yaitu sambel wader. Di sisi yang lain, kita harus menunjukkan kepada seluruh masyarakat tidak hanya di wilayah Mojokerto tetapi juga di wilayah di Jawa Timur dan Indonesia bahwa sambel wader adalah makanan khas Kabupaten Mojokerto,” bebernya.
Orang nomor satu dilingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga berharap, seluruh masyarakat dapat berjuang bersama dalam mempopulerkan makanan sambel wader sebagai kuliner khas Kabupaten Mojokerto, sehingga kedepannya, makanan sambel wader semakin dikenal masyarakat luas dan pelaksanaan festival sambel wader kedepannya, juga diikuti oleh masyarakat dari luar Kabupaten Mojokerto.
“Maka ke depan kita memperkirakan betapa besarnya gerakan ekonomi dari keberadaan sambel wader ini. Sambel wader tentu tidak akan lepas dari sambelnya, Kabupaten Mojokerto tentunya harus mengupayakan bagaimana kita bisa memenuhi kebutuhan cabai dan segala macam pendukungnya untuk sambel wader,” ujarnya.
Selain itu, dengan banyaknya animo masyarakat luar Kabupaten Mojokerto yang ingin merasakan dan mencicipi makanan sambel wader khas bumi Majapahit, juga dapat menjadi peluang masyarakat Kabupaten Mojokerto dalam membudidayakan ikan wader di sungai-sungai yang ada di Bumi Majapahit serta pengrajin layah kedepannya juga akan dituntut bisa memproduksi dengan lebih cepat dan kreatif.
Maka, dengan adanya festival sambel wader yang akan diselenggarakan setiap tahunnya dan terdapat pula kegiatan 'nguleg' bersama, Bupati Ikfina menilai, dapat menjadi simbol seluruh masyarakat Kabupaten Mojokerto dalam upaya mempopulerkan makanan sambel wader sebagai kuliner khas Bumi Majapahit.
"Komitmen dari semua pihak untuk betul-betul mengembangkan sambel wader menjadi kuliner khas Kabupaten Mojokerto," pungkasnya.