close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Museum Rhode Island School of Design Museum (RISD) mengembalikan salah satu koleksi patung perunggu raja Afrika Barat yang disebut dengan Kepala Raja atau Oba. Foto: risdmuseum.org/
icon caption
Museum Rhode Island School of Design Museum (RISD) mengembalikan salah satu koleksi patung perunggu raja Afrika Barat yang disebut dengan Kepala Raja atau Oba. Foto: risdmuseum.org/
Sosial dan Gaya Hidup
Rabu, 12 Oktober 2022 15:01

Museum RISD kembalikan artefak patung perunggu raja ke Nigeria

Langkah tersebut merupakan bagian dari gerakan dunia oleh lembaga-lembaga budaya untuk mengembalikan artefak yang dicuri selama perang.
swipe

Museum Rhode Island School of Design Museum (RISD) mengembalikan salah satu koleksi patung perunggu raja Afrika Barat yang disebut dengan Kepala Raja atau Oba. 

Langkah tersebut merupakan bagian dari gerakan dunia oleh lembaga-lembaga budaya untuk mengembalikan artefak yang dicuri selama perang kolonial. 

Patung Kepala Oba sudah ada di dalam museum selama lebih dari 70 tahun. Koleksi tersebut merupakan 31 benda budaya berharga yang telah dikembalikan ke pemerintah Nigeria.

Patung Kepala Oba termasuk benda-benda yang dipindahkan ke Koleksi Nasional Nigeria selama upacara di Smithsonian Institution di Washington, DC pada Selasa (11/10) waktu setempat.

Patung dengan perunggu melambangkan oba, atau raja, orang Edo di Benin, Afrika Barat. Patung-patung tersebut memiliki tugas oleh raja yang akan datang untuk menghormati pendahulunya dan ditempatkan di altar leluhur di istana kerajaan.    

Perunggu Benin telah dicuri pada 1897 ketika pasukan kolonial Inggris membantai kerajaan Benin, yang sekarang Nigeria modern. 

Direktur sementara museum RISD Sarah Ganz Blythe mengatakan, pada 1897 Kepala Oba dicuri dari Istana Kerajaan Oba Ovonranwmen.

“Museum RISD telah bekerja dengan Komisi Nasional Nigeria untuk Museum dan Monumen untuk memulangkan patung ini kepada orang-orang Nigeria di tempatnya,” kata Blythe.

Terdapat potongan-potongan yang dicuri pada akhir abad ke-19. Ada yang dipilih oleh Dewan Bupati Smithsonian Institution pada Juni untuk dikembalikan ke Nigeria dan satu benda dari Galeri Seni Nasional.

Dalam tulisan di Twitter oleh Lonnie Bunch III, Direktur pendiri Museum Nasional Sejarah dan Budaya Afrika Amerika Smitsonian mengatakan, telah mengatasi ketidakadilan bersejarah dengan mengembalikan Benin Bronzes. Hal ini sebagai contoh yang luar biasa dari budaya dan sejarah Benin.

“Melalui repatriasi ini, kami mengakui warisan pencurian budaya dan melakukan bagian kami untuk mengembalikan budaya Afrika ke Afrika,” tambahnya.

Potongan Kepala Oba, telah diyakini sebagai bentuk hadiah yang diterima Museum RISD dari Lucy Truman Aldrich pada 1939. Dan juga diyakini berasal dari 1700-an. Terdapat sebuah cap bea cukai Prancis di bagian dalam dan dianggap koleksi benda dari Prancis.

Saat ini, museum RISD belum dapat melacak potongan itu ke koleksi Prancis atau Inggris tertentu karena benda tersebut menjadi salah satu benda yang dijarah.

Pada Agustus, Jerman  telah menandatangani terkait perjanjian untuk mentransfer kepemilikan Perunggu Benin di museumnya ke Nigeria. Koleksi tersebut dapat dikatakan sebagai pemindahan artefak museum yang paling luas dari konteks kolonial hingga saat ini. Dan mencakup sebanyak 512 objek yang berakhir di Berlin setelah penjarahan 1897.

Sama halnya pada Agustus, museum dan Taman Horniman di London menyampaikan akan mentransfer koleksi sebanyak 72 Perunggu Benin kepada pemerintah Nigeria.

Direktur jenderal Komisi Nasional Nigeria Abba Isa Tijani mengharapkan, hal ini akan menjadi inspirasi museum lain untuk mengembalikan artefak Afrika.

“Kami berharap kerja sama yang baik dengan museum dan institusi ini dan kami telah membuka diskusi yang menjanjikan dengan mereka mengenai hal ini,” katanya.

img
Ghina Mita Yuniarsih
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan