'Perang' paus dan kapal kembali terjadi di Selat Gibraltar. Yang terbaru, sekelompok paus pembunuh menyerang dan menenggelamkan kapal pesiar di Selat Gibraltar, antara Spanyol dan Maroko, pukul 9 pagi waktu setempat, Minggu (13/5).
ABCNews mengutip otoritas maritim Spanyol terkait mengatakan bahwa dua orang berada di dalam kapal ketika insiden itu terjadi.
Kapal pesiar setinggi hampir 15 meter, bernama The Alboran Cognac, berjarak 15 mil dari Cabo Espartel di Maroko saat sejumlah orca mulai menabraknya.
Selat Gibraltar menghubungkan Samudera Atlantik dengan Laut Mediterania, memisahkan Eropa dari Afrika.
“Selama musim panas dan musim gugur tahun 2020, peristiwa interaksi mulai terjadi antara beberapa spesimen spesies ini dan kapal, terutama perahu layar, baik di Selat Gibraltar maupun di perairan pantai Galicia,” menurut pejabat pemerintah Spanyol.
Ia menambahkan bahwa paus-paus itu menabrakkan diri terus-menerus ke badan kapal, hingga menabrak lambung dan kemudi, menyebabkan berbagai jenis kerusakan.
Tidak jelas mengapa orca menyerang kapal, meskipun para ahli berhipotesis bahwa mamalia laut mungkin menargetkan kapal untuk berolahraga atau mereka merasa terancam.
Menurut sebuah penelitian di Biological Conservation, sebuah jurnal peer-review, ditemukan adanya "kemampuan belajar yang canggih" pada orca.
Pada bulan Juni 2023, kapal pesiar balap di Selat Gibraltar bertemu dengan sekelompok orca, kata pejabat perlombaan pada saat itu.
Para awak kapal yacht saingannya yang berukuran 65 kaki sedang mengikuti babak terakhir The Ocean Race, sebuah kompetisi berlayar global, ketika mereka melaporkan bahwa mereka dicegat oleh paus pembunuh saat perahu mereka mendekati Selat Gibraltar.
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam insiden itu, menurut para pejabat.(abcnews)