Teknologi digital terus berkembang dengan pesat dan berpengaruh pada dunia perindustrian. Maka dari itu saat ini kita mengenal istilah revolusi Industri 4.0 yang sangat mengedepankan inovasi teknologi.
Banyak perindustrian yang mulai mengadopsi teknologi digital untuk berbagai aspek operasional bisnisnya. Artinya, profesi atau tenaga ahli bidang teknologi digital dengan kualitas baik banyak dicari berbagai bidang industri.
Pada 2018 Menteri Industri Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, juga menyatakan, Indonesia membutuhkan 17 juta tenaga ahli di bidang teknologi digital. Sedangkan, tenaga ahli dengan kualitas baik yang tersedia di Indonesia masih terbatas.
Nah, di sinilah peluang kamu yang ingin berprofesi dalam bidang teknologi digital semakin besar. Apa saja profesinya, simak ulasan berikut seperti yang dihimpun Unika Atma Jaya dalam keterangan tertulisnya.
Data scientist
Profesi ini banyak dicari oleh perusahaan terutama perusahaan yang mengumpulkan data dalam operasional bisnisnya. Misalnya, e-commerce yang mempunyai data transaksi pelanggan. Data tersebut akan diolah menjadi suatu informasi seperti tingkah laku berbelanja pelanggan.
Kalau kamu memilih profesi ini, kamu perlu mengasah kemampuan menganalisa yang mendalam dan berpikir kritis. Kemampuan ini akan didapat di jenjang perguruan tinggi dengan memilih peminatan business intelligence pada jurusan Sistem Informasi.
Application developer
Saat ini sudah banyak aplikasi pada smartphone yang dapat memudahkan kegiatan sehari-hari kita. Mulai dari berbelanja, kegiatan perbankan, hingga hiburan. Aplikasi-aplikasi tersebut merupakan hasil rancangan dari seorang application developer. Application developer pun terbagi menjadi, Android developer dan IOS developer yang mempunyai karakteristiknya masing-masing.
Dalam merancang dan memprogram sebuah aplikasi, kamu harus mempunyai kemampuan algoritma dan logika yang kuat. Biasanya seorang application developer merupakan lulusan dari jurusan Sistem Informasi dengan peminatan software engineering.
Pendiri startup
Nadiem Makariem, CEO Gojek, dan Achmad Zacky, CEO Bukalapak adalah contoh pendiri startup digital yang sukses di Indonesia. Pemerintah Indonesia pun ikut mendukung pembangunan startup dengan Gerakan 1000 Startup Digital yang ingin dicapai di 2020.
Dalam membangun startup digital, kemampuan berbisnis dan kemampuan akan teknologi digital disatukan. Kamu bisa mempelajari lebih dalam kompetensi yang dibutuhkan seorang pendiri startup dapat diperoleh dari peminatan IT in Business.
Banyak universitas di Indonesia yang sudah mempunyai jurusan untuk mendukung tiga profesi di atas dengan kualitas yang baik.