close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Laga UEFA Europa Conference League antara AS Roma melawan FK Bodø/Glimmt di Stadion Aspmyra, Bodø, Norwegia pada Kamis (21/10) pukul 23.45 WIB lalu. Sumber: ASRoma.com
icon caption
Laga UEFA Europa Conference League antara AS Roma melawan FK Bodø/Glimmt di Stadion Aspmyra, Bodø, Norwegia pada Kamis (21/10) pukul 23.45 WIB lalu. Sumber: ASRoma.com
Sosial dan Gaya Hidup
Jumat, 22 Oktober 2021 15:41

Pellegrini minta maaf Roma dipermalukan 1-6 klub Norwegia, Mou pikul tanggung jawab

Ini adalah kekalahan terburuk Jose Mourinho dalam karier profesionalnya menangani klub.
swipe

Kapten sekaligus gelandang tengah AS Roma Lorenzo Pellegrini mengungkapkan permintaan maafnya pada para fans I Giallorossi usai ditekuk klub tak ternama asal Norwegia FK Bodø/Glimmt dalam laga UEFA Europa Conference League di Stadion Aspmyra, Bodø, Norwegia, Kamis (21/10). Pellegrini lebih lanjut menyebut kekalahan tersebut sebagai ‘suatu tamparan yang layak didapat’ klub asal Kota Abadi tersebut.

“Sedikit yang bisa saya katakan, saya hanya bisa meminta maaf dan kembali ke jalan kami lebih kuat dari sebelumnya. Kami telah mengatakan apa yang perlu kami katakan di ruang ganti dan (pembicaraan) itu akan tetap di sana,” ujar Pellegrini pada Sky Sport Italia, seperti dikutip dari Football Italia.

“Terkadang anda perlu tamparan untuk belajar dan kami mendapat tamparan hari ini, satu yang layak kami dapatkan. Kami harus memastikan untuk belajar dari hal memalukan ini dan menjaga sikap tersebut selama sisa musim ini,” tambahnya lagi.

Satu-satunya gol AS Roma tercipta pada menit ke-28 dengan tembakan penyerang sayap kanan Carles Pérez. Sebelumnya pada menit kedelapan dan ke-20, Bodø/Glimmt telah berhasil mencetak dua skor lewat gol penyerang tengah Erik Botheim dan gelandang bertahan Patrick Berg. Pesta gol klub asal Negeri Matahari Tengah Malam tersebut berlanjut pada menit ke-52, ke-71, ke-78, dan ke-80. Peluit panjang wasit Ali Palabiyik pun mengakhiri pertandingan dengan skor AS Roma 1-6 Bodø/Glimmt.

Bagi Pellegrini, kekalahan tersebut bukan untuk dijadikan alasan kecewa. Ia menambahkan bahwa kekalahan tersebut berarti para serigala Lazio harus berjuang lebih keras dalam laga-laga selanjutnya.

“Tidak, saya marah. Saya tidak khawatir, tidak kecewa, hanya marah. Mulai besok kami harus bekerja lebih keras, karena ada laga-laga yang harus dimenangkan,” imbuhnya.

Di sisi lain, sang pelatih Jose Mourinho dilaporkan mengaku bertanggung jawab atas kekalahan besar yang diderita timnya tersebut. Football Italia menuliskan bahwa ini adalah pertama kalinya dalam karier manajerial profesionalnya, pada laga ke-1008 sang pelatih asal Portugal, sebuah tim yang dilatih Mourinho kebobolan enam gol.

“Saya yang memutuskan untuk bermain dengan line-up ini, jadi tanggung jawabnya ada di saya” ujarnya pada Sky Sport Italia.

“Saya melakukannya dengan niat baik, untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang bekerja keras dan merotasi skuad pada lapangan sintetis di cuaca dingin. Saya memutuskan mengistirahatkan banyak pemain,” ujarnya lagi.

Mou berdalih kekalahan disebabkan persoalan sederhana, yaitu karena tim lawan menunjukkan ‘lebih banyak kualitas’.

“Kami kalah dengan tim yang menunjukkan lebih banyak kualitas pada malam itu. Sesederhana itu,” tambahnya.

“Jika saya dapat selalu bermain dengan kesebelasan yang sama, maka saya akan melakukannya. Sangat berisiko, karena kami punya celah besar dalam hal kualitas antara dua kelompok pemain. Saya tahu batasan skuad ini, bukan hal baru buat saya, tetapi saya masih berharap mendapat respons yang lebih baik. Seperti yang saya katakan tadi, adalah pilihan saya untuk memainkan mereka, jadi (itu) adalah tanggung jawab,” ujarnya.

Ia bahkan menegaskan celah besar tersebut dengan menyebut ’13 pemain merupakan satu tim, sisanya ada di tingkat lain’.

“Setiap kekalahan menciptakan kerugian. Saya telah berbicara dengan para pemain dan dengan jujur. Saya jujur pada mereka, saya tidak bisa jujur pada anda (media),”

“Saya tidak pernah menutupi fakta bahwa kami adalah skuad dengan batasan yang nyata. Kami punya 13 pemain yang mewakili satu tim, sisanya ada di level lain. Setidaknya sisi positifnya adalah, dari sekarang tidak ada yang akan bertanya pada saya mengapa saya selalu menggunakan pemain yang sama,” imbuh sang pelatih yang pernah meraih treble pada musim 2009-2010 ketika mengasuh Inter Milan.

Di tempat lain, skor terbesar malam itu tercipta dengan bantaian klub asal Israel Maccabi Tel Aviv 5-0 atas sang tuan rumah asal ibu kota Finlandia HJK Helsinki di Helsinki Football Stadium, Helsinki, Finlandia yang dimulai pada Kamis (21/10). (Football Italia/UEFA.com/Transfermarkt)

img
Michael Jason Saputra
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan