Pendakwah internasional yang juga seorang Dokter Obstetri dan Ginekologi bersertifikat Dewan Amerika yang berasal dari Irak, Dr. Haifaa Younis baru saja menjadi pengisi acara dalam seminar Indonesia Syiar Network bertajuk Heart Check Up Remedies For Spiritual Illnesses in Islam pada Sabtu (10/6). Seminar ini dihadiri ratusan muslimah dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, turut hadir desainer pakaian muslim Indonesia ternama yakni Dian Pelangi dan Ustazah Indonesia, Oki Setiana Dewi.
Pada kesempatan tersebut, Haifaa menyampaikan 11 poin Qolbun salim atau hati yang bersih, atau secara rinci yaitu hati seseorang yang hanya dengannya orang dapat menghadap Allah SWT dengan selamat.
Materi disampaikan dalam dua sesi, pada sesi pertama dijelaskan 8 poin Qolbun salim antara lain, pertama, apapun tujuan hidup dan ambisi seorang muslim, semua harus tertuju pada akhirat. Kedua, respons hati dari seorang muslim saat berbuat dosa, langsung segera kembali pada Allah subhanahu wa ta'ala. Ketiga, perbanyak dzikir di setiap waktu agar tidak terbuang sia-sia waktu tersebut. Keempat, saat seorang muslim atau muslimah melewatkan ibadah sekalipun sunnah, maka seharusnya orang tersebut merasa sangat bersalah. Kelima, perbaiki ibadah apa yang terlewat selama Ramadhan.
Selanjutnya keenam adalah perbaiki fokus saat beribadah yaitu hanya fokus kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Ketujuh, manusia tidak perlu mengkhawatirkan apapun dalam hidupnya, karena semua sudah diatur Allah. Selain itu manusia juga akan kembali pada Allah. Kedelapan yakni, jangan menyia-nyiakan atau membuang waktu dengan hal tidak bermanfaat.
Lebih lanjut, pada sesi kedua, Haifaa menyampaikan 3 poin lainnya tentang Qolbun salim. Kesembilan adalah, manusia harus fokus pada apa yang dilakukan dan perbaiki kualitasnya.
"Kita harus melakukan apapun dengan fokus dan totalitas sebaik mungkin. Fokus yang dimaksud adalah fokus hanya untuk Allah. Fokus pada kualitas seluruh ibadah yang dilakukan, puasa, sholat, mengaji, dan lainnya," ujar Haifaa dalam pemaparannya berbahasa Inggris, ditulis Minggu (11/6).
Ia mengingatkan, setiap manusia juga harus fokus pada diri masing-masing. Tidak perlu menghiraukan pendapat buruk dari orang lain.
"Yang terpenting dalam ibadah adalah baik wajib atau sunnah adalah kualitasnya. Jangan hilang harapan, jangan pedulikan orang lain. Semua akan bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Selalu terhubung dengan Allah subhanahu wa ta'ala," kata dia.
Kesepuluh, Haifaa menyampaikan bahwa setiap manusia memiliki perasaan cinta, benci, ketergantungan, dan ketakutan. Oleh karena itu, setiap hati manusia tidak boleh mencintai apa yang tidak Allah cintai, dan cintai apa yang Allah cintai.
Ada pun makhluk yang Allah sukai kata Haifaa adalah manusia yang memiliki hati murni. Artinya, tidak ada dosa, ketidakadilan, tidak ada kebencian, kemarahan, dan ambisi duniawi.
"Apakah hati punya dosa? Ya tentu saja. Kecemburuan, iri. Dosa hati yang pertama adalah syirik. Kedua, adalah kemarahan. Ketiga yaitu kesombongan," tutur Haifaa.
Haifaa menambahkan, Allah menyukai hambanya yang rendah hati meski memiliki segalanya di dunia. Karena seharusnya yang dicari manusia bukan seberapa berarti orang tersebut bagi manusia, tapi pada Allah. Selain itu, ketika manusia harus menyayangi sesuatu itu karena Allah, sebagai contoh saat mencintai orang tua meskipun mereka bersikap buruk pada anak. Namun saat membenci, itu bukan karena Allah namun karena sifat manusia tersebut. Alasannya, Allah telah menciptakan seluruh makhluk dengan baik, jika menjadi buruk itu karena manusia itu sendiri.
Kesebelas adalah mengikuti sunnah nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Ini tujuannya untuk mendapatkan berkah dari Allah. Setiap sunnah yang dilakukan akan mendekatkan dengan sunnah lainnya, dan makin mendekatkan manusia dengan Allah.