Selain acara musik seperti Pestapora. Lalala Fest, We The Fest, dan Synchronize Fest, sepanjang 2024 diramaikan dengan konser musik musisi mancanegara. Misalnya saja, yang baru berlalu konser Bruno Mars di Jakarta International Stadium (JIS) dan grup musik Avenged Sevenfold, ada pula sejumlah grup asal Korea Selatan (K-pop). Tak kalah menarik, konser-konser musik musisi dalam negeri, semisal Sheila on 7.
Menurut lembaga survei JakPat—yang melakukan jajak pendapat melibatkan 2.131 responden—sebanyak 82% responden mengaku pernah datang ke konser musik secara langsung. Sebesar 30% dari penonton konser pada 2024, didominasi laki-laki dan generasi Z.
Masifnya acara musik di Indonesia, tak bisa lepas dari peran fanbase alias kelompok penggemar. JakPat menyebut, beberapa fan musik melakukan sejumlah hal yang mendukung musisi favorit mereka, misalnya menonton konser idola secara langsung (27%), bergabung dengan komunitas penggemar (18%), membeli barang dagangan atau merchandise (16%), dan ikut fan meeting atau meet and greet (7%).
“Tiga dari 4 fan bergabung dengan fanbase musisi Indonesia,” tulis laporan JakPat.
Sebesar 40% bergabung dengan fandom K-pop, sedangkan 20% bergabung dengan fanbase penyanyi Barat. Komunitas penggemar musisi lokal yang paling banyak diikuti adalah Sheila Gank—nama fanbase Sheila on 7—sebanyak 47%. Sedangkan Coldplayers—fanbase Coldplay—memiliki jumlah penggemar musisi internasional terbanya, yakni 43%. Dan ARMY—fandom dari BTS—punya jumlah penggemar musisi K-pop terbanyak, yakni 41%.
Rizky Sandi, 30 tahun, merupakan salah satu penggemar musik yang bergabung dengan fanbase musisi Danilla Riyadi, yakni Penelisik. Tahun 2014 adalah momen pertama kali dirinya suka dengan Danilla. Dia hanya berharap bisa dekat dengan Danilla, meminta tanda tangan, dan berfoto.
“Enggak ada potongan harga (tiket konser), kalau bisa malah harus lebih banyak kita bayar tiketnya sebagai upaya bantu industri musik Indonesia,” ujar Rizky kepada Alinea.id, Kamis (26/9).
Rizky pernah menghadiri konser Danilla, tetapi tak sampai keluar wilayah Jabodetabek. Harga tiket konsernya, menurut dia, tidak mahal. “Masih terjangkau. Paling besar sekitar Rp450.000,” tutur Rizky.
Penggemar musik lainnya, Molan—yang tergabung dalam Sheila Gank—melihat fanbase yang loyal sangat berpengaruh terhadap setiap konser musik. Segala informasi apa pun, termasuk jadwal konser, akan lebih cepat sampai ke fan yang bernaung dalam komunitas penggemar. Kepengurusan fanbase yang baik dan terstruktur, kata dia, akan mudah mengakomodir fan untuk datang ke setiap konser musisi itu.
Salah satu pengaruh positif adanya fanbase, menurut Molan, penggemar akan lebih tersaring dan terorganisir dengan mudah. “Fan yang berada dalam naungan fanbase benar-benar fan yang berangkat dari rasa cinta terhadap idolanya, yang pasti selalu loyal,” kata dia, Jumat (27/9).
“Dampak negatifnya mungkin ada beberapa oknum fan di dalam fanbase yang punya kepentingan pribadi untuk lebih dekat ke idola, bahkan mungkin ada yang melewati batas ke wilayah pribadi kehidupan idolanya.”
Dia melanjutkan, musisi yang sudah punya nama besar dan karyanya diketahui banyak orang, memiliki massa reguler. Para penggemarnya pun sudah lebih dewasa, punya pekerjaan, atau keluarga, tetapi masih tetap loyal. Walau sudah tidak aktif lagi di komunitas penggemar musisi itu.
“Jadi, masih sangat mungkin kalau ada promotor atau EO (event organizer) yang menggelar konser musik dengan list artis yang punya nama besar dan karya-karyanya sudah banyak diketahui orang, pasti akan tetap ramai,” ujar dia.
“Kalau di Indonesia ada Dewa 19, Slank, Sheila on 7, Noah, dan sebagainya.”