close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Makanan berprotein tinggi.Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi. Makanan berprotein tinggi.Pixabay.com
Sosial dan Gaya Hidup
Jumat, 08 Mei 2020 09:01

Pentingnya asupan protein untuk kesembuhan pasien Covid-19

Pasien Covid-19 membutuhkan protein yang lebih tinggi daripada orang normal.
swipe

Pengurus Dewan Pusat Perwakilan Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Triyani Kresnawan mengatakan, asupan protein penting bagi pasien yang terpapar coronavirus baru (Covid-19). Berbagai makanan dengan kandungan protein tinggi mampu memengaruhi tingkat kesembuhan pasien Covid-19.

Menurut Triyani, pasien Covid-19 membutuhkan protein yang lebih tinggi daripada orang normal. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) membutuhkan, zat gizi berupa protein tinggi untuk meningkatkan imunitas tubuh. Asupan protein dapat mengganti jaringan-jaringan yang rusak dan menguatkan otot-otot agar tidak terjadi malnutrisi.

Ia menjelaskan, protein yang dikonsumsi PDP, minimal 13% lebih banyak ketimbang protein untuk orang sehat. “Misalnya porsi nasi dan lauk pauk ikannya 50 gram menjadi 100 gram, ditambah sayur dan buah-buahan,” ujar Triyani Kresnawan, dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (7/5).

Selain PDP, orang sehat juga perlu protein untuk menjaga imunitas tubuh. Ia pun menyarankan, sebaiknya menu makanan setiap pagi, siang, dan malam bernilai gizi seimbang. Terdapat asupan protein, hingga karbohidrat. “Untuk orang sehat tetap butuh protein, komposisinya karbohidrat ada mie, nasi atau jagung, sayur dan buah. Makan secara rutin pagi, siang dan sore menjelang malam, jangan sampai tidak makan,” ucapnya.

Senada dengan Triyani, Tim Pakar Gugus Tugas penanganan Covid-19 Niken Salindri juga merekomendasikan menu makanan bernilai gizi seimbang. Menu makanan bervariasi juga penting untuk menghindari kebosanan dan menjaga ketahanan pangan nasional.

“Kita perhatikan keragaman pangan di Indonesia, misalnya makan nasi saja atau bisa juga diganti jagung, atau di Papua makan sagu. Usahakan makanannya bervariasi. Kalau tidak ada ikan, bisa pakai telur atau tempe dan tahu," tutur Niken.

Ia pun mengingatkan, untuk rutin meminum air mineral. Bahkan, menganjurkan untuk mengonsumsi air mineral lebih banyak selama bulan puasa. Yakni, minum air mineral minimal delapan gelas sehari saat berbuka puasa dan sahur. “Jangan lupa minum air mineral yang cukup. Tetapi karena sedang puasa, konsumsi air mineral saat sahur dan buka puasa. Porsinya juga harus lebih banyak,” ucapnya.

img
Manda Firmansyah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan