Sebagai salah satu minuman sehat di dunia, teh hijau memiliki manfaat luar biasa untuk tubuh. Faktanya, sebuah studi baru menemukan, penyuka teh hijau dapat menikmati hidup lebih lama dan sehat.
Mengutip WebMD, para peneliti menemukan, lebih dari 100.000 orang dewasa peminum teh hijau setidaknya tiga kali seminggu di China, sedikit lebih mungkin menderita serangan jantung atau stroke selama tujuh tahun ke depan.
Pecinta teh juga memiliki harapan hidup yang sedikit lebih lama. Pada usia 50, mereka bisa berharap untuk hidup lebih dari setahun lebih lama dibandingkan rekan-rekan mereka yang tidak terbiasa minum teh hijau.
Ini merupakan penelitian terbaru untuk melihat efek kesehatan dari teh hijau. Selama bertahun-tahun, banyak penelitian telah mengaitkan teh hijau dengan manfaat kesehatan, seperti kadar kolesterol yang lebih sehat dan berat badan, serta rendahnya risiko penyakit jantung dan kanker tertentu.
Studi-studi itu, seperti yang baru ini, adalah observasi. Jadi, para peneliti bertanya kepada orang-orang tentang gaya hidup mereka dan faktor-faktor lain, lalu melihat kondisi kesehatannya.
Peminum teh hijau disebut-sebut berbeda dari yang lain. Sebuah penelitian di Amerika Serikat telah menemukan, peminum teh (semua jenis teh) umumnya memiliki pola makan yang lebih sehat. Demikian menurut Whitney Linsenmeyer, asisten profesor di bidang nutrisi di Saint Louis University.
Whitney juga mengatakan, sejumlah penelitian di berbagai negara kini telah menemukan manfaat kesehatan di kalangan peminum teh hijau. Ada pula beberapa bukti dari uji klinis. Linsenmeyer mengacu pada percobaan baru-baru ini terhadap perempuan Iran yang meminum tiga cangkir teh hijau sehari melihat perbaikan terkait berat badan, tekanan darah, gula darah, dan kolesterol selama delapan minggu.
Karena itu, Whitney menyarankan orang-orang untuk meminum teh hijau. Menurut dia, teh hijau bebas kalori dan kaya antioksidan.
"Teh hijau adalah minuman sehat untuk dimasukan dalam diet anda, jika suka rasanya," kata Whitney.
Namun di sisi lain, teh hijau juga mengandung kafein. “Jadi berhati-hatilah, jika minum obat yang berinteraksi dengan kafein, atau jika mengalami insomnia."
Temuan terbaru ini dipublikasikan secara online di European Journal of Preventive Cardiology pada 9 Januari 2020. Penelitian ini didasarkan pada 100.902 orang dewasa China yang bebas dari penyakit jantung dan kanker pada awalnya.
Para peserta diwawancara tentang gaya hidup dan riwayat medis mereka. Peneliti juga mengukur berat badan, tekanan darah, dan kolesterol responden. Selama masa tindak lanjut, setidaknya tujuh tahun, hampir 3.700 orang menderita serangan jantung atau stroke, atau meninggal karena kardiovaskular. Namun, risikonya 20% lebih rendah di antara orang-orang yang terbiasa meminum teh hijau (setidaknya tiga kali seminggu).
Peminum teh hijau juga 15% lebih kecil kemungkinannya meninggal karena sebab apa pun, dibandingkan orang-orang yang meminum teh hijau lebih jarang atau tidak sama sekali.
Sebagai informasi, teh hijau, hitam, dan putih berasal dari tanaman yang sama. Perbedaan mereka terletak pada cara pembuatannya. Menurut penulis penelitian, dibandingkan dengan teh hitam, teh hijau memiliki kadar antioksidan yang disebut flavonoid yang lebih tinggi.
Eksperimen laboratorium menunjukkan ekstrak teh hijau dapat meredakan peradangan dan meningkatkan fungsi sel dalam pembuluh darah dan jantung. Tim penelitian ini dipimpin oleh Dr. Xinyan Wang, dari Chinese Academy of Medical Sciences di Beijing.