Mantan penggawa boyband One Direction Harry Styles mengenakan gaun dalam konser perayaan Halloween di New York baru-baru ini. Dia ingin melawan konsep gender lewat gaya busana.
Seperti dilansir dari Billboard, Harry tampil apik dalam konser tunggal dan pesta kostum bertajuk Harryween tersebut dengan balutan gaun berwarna biru muda dipadu stocking merah dan kaus kaki biru. Meski memakai gaun, dia tetap lincah memainkan gitar sambil bernyanyi. Tak tanggung-tanggung, Harry juga menguncir rambutnya layaknya perempuan.
Setelah ditelusuri, busana pelantun tembang Watermelon Sugar itu ternyata terinspirasi dari tokoh Dorothy Gale dalam film The Wizard Of Oz (1939). Karakter Dorothy dalam diri Harry makin terasa berkat aksen kerah putih dan logo hati merah yang ada di gaunnya. Selain itu, Harry juga memakai celana ketat berwarna merah, sepatu ruby ala Dorothy, tambahan pita bermotif kotak-kotak di rambutnya, dan blush on berwarna merah. Kostum ini sekaligus merepresentasikan keberanian Harry untuk mengusung genderless fashion di ranah publik.
Pada 2020, Harry memakai gaun dan blazer berwarna hitam dalam sesi pemotretan kaver Majalah Vogue. Harry yang berpose sambil meniup balon, tampak tak canggung dengan pakaian perempuan yang dia kenakan. Kemudian, di foto lain yang juga dimuat di Majalah Vogue, Harry memakai dress buatan Gucci yang dirancang khusus dengan renda di sekelilingnya dan jaket tuksedo.
Dalam sebuah wawancara yang dikutip The Guardian, Harry mengatakan batas antara pakaian laki-laki dan perempuan akan memudar. Harry yang mengungkapkan kecintaannya saat berbusana mengaku ada banyak kebahagiaan yang dia rasakan dengan mengkreasikan pakaian.
"Ketika Anda mengambil, ada pakaian untuk pria dan ada pakaian untuk wanita, begitu Anda menghilangkan penghalang, jelas Anda membuka ruang di mana anda bisa berkreasi," katanya.
Dalam sebuah wawancara Harry Styles juga berkelakar bahwa dirinya membayangkan pergi ke toko saat berbelanja dengan pakaian perempuan yang tampak luar biasa sekaligus tidak aneh. Sebaliknya, batasan dalam berpakaian justru dianggap sebagai penghalang bagi dirinya sendiri.