close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
 Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Sukamto Koesnoe. Foto istimewa
icon caption
Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Sukamto Koesnoe. Foto istimewa
Sosial dan Gaya Hidup
Rabu, 20 September 2023 17:30

PAPDI: Perlu ada kebijakan vaksinasi perusahaan, khususnya terkait pneumonia

Hal itu demi menjaga performa karyawan sekaligus mendorong peningkatan target kesehatan Indonesia yang lebih baik.
swipe

Data global menunjukkan infeksi saluran pernapasan sekunder (pneumonia), menyebabkan 2,5 juta kasus kematian di berbagai negara pada 2019. Bahkan, bagi populasi yang pernah terinfeksi Covid-19, pneumonia semakin rentan menyerang dan memicu gangguan pernapasan akut yang lebih mematikan.

Fakta tersebut berlaku untuk semua kalangan, termasuk mereka yang memiliki penyakit komorbid seperti penyakit paru dan jantung kronis, diabetes, asma, koinfeksi dengan Covid-19, para alkoholik dan perokok aktif, dan para pekerja di perkotaan dan lingkungan industri yang harus berkutat dengan polusi saat beraktivitas sehari-hari.

Apalagi dengan kondisi udara yang kian memburuk di banyak lokasi di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir, risiko pneumonia bisa meningkat berkali-kali lipat. Akibatnya, produktivitas kerja pun terancam karena menurunnya kualitas kesehatan karyawan di tempat kerja. 

Menurut dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi (paru-paru) Rumah Sakit Siloam Allen Widysanto, penyakit gangguan pernapasan dapat menyerang semua kalangan. Terutama bagi kelompok usia produktif, ancaman penyakit gangguan pernapasan menjadi berkali-kali lipat lebih berbahaya yang mungkin disebabkan oleh terpaparnya asap ataupun gas beracun dan ditambah dengan buruknya kualitas udara yang diakibatkan oleh polusi khususnya di kota-kota besar akhir-akhir ini.

Polusi udara membuat semua orang yang menghirupnya berisiko terkena pneumonia yang meningkat dua kali lipat. Di mana, aparatus mukosiliar dan pertahanan kekebalan seluler juga telah terbukti berkurang secara signifikan oleh nitrogen dioksida yang merupakan komponen utama pada udara yang tercemar.

"Ditambah, kondisi komorbid atau perilaku tertentu seperti latar belakang penyakit liver kronis, penyakit paru kronis, merokok atau pecandu alkohol pada orang dewasa berpengaruh meningkatkan risiko terkena pneumonia," jelasnya dalam keterangan resminya, Rabu (20/9).

Untuk itu, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Sukamto Koesnoe menyatakan, perlu adanya kebijakan vaksinasi perusahaan, khususnya terkait pneumonia. Hal itu demi menjaga performa karyawan sekaligus mendorong peningkatan target kesehatan Indonesia yang lebih baik.

"Satgas Imunisasi dengan senang hati dan sangat terbuka mendukung kesadaran masing-masing individu atau perusahaan untuk melakukan pencegahan dan perlindungan terhadap gangguan respirasi, salah satunya melalui vaksinasi pneumonia. Terutama bagi perusahaan yang berkecimpung di lingkungan kerja area industri atau jenis-jenis pekerjaan lainnya yang berisiko memicu penyakit gangguan pernapasan," tambahnya. 

Di sisi lain, Medical Director Pfizer Indonesia Richard Santoso menyebut, vaksinasi adalah cara yang disarankan untuk melindungi diri dari penyakit pneumonia, yakni lebih tepatnya mencegah infeksi dari bakteri pneumokokus pada manusia.

Apalagi pada tingkat akutnya, pneumonia dapat menyebabkan alveoli (kantung udara) di paru-paru dipenuhi oleh cairan atau nanah yang menghambat kelancaran bernapas. Oleh karenanya, pihaknya sangat terbuka dalam mendukung upaya perusahaan untuk memastikan kesehatan karyawan terjaga, khususnya dari risiko penyakit gangguan pernapasan yang dapat mengganggu produktivitas kerja.

Di sisi lain, data MercerMarshBenefit memperlihatkan perbandingan semester I-2023 dan semester I-2022 yang menunjukkan kasus pneumonia yang meningkat sebesar 56,9% (dewasa) dan 88,1% (anak-anak).

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan