close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. pexels
icon caption
Ilustrasi. pexels
Sosial dan Gaya Hidup
Senin, 16 Agustus 2021 17:13

Perlukah asuransi tambahan ketika membeli mobil?

Untuk mereka yang membeli mobil secara tunai, maka harus segera melengkapi kendaraannya dengan asuransi mobil.
swipe

Selain perencanaan keuangan, setiap pemilik kendaraan harus menanggung risiko mengalami kehilangan atau kerusakan mobil. Karenanya, baik sebagai sebuah aset maupun investasi, tentu saja pemilik kendaraan baru perlu melengkapi mobilnya dengan asuransi.

Disamping melindungi mobil dari risiko buruk yang mungkin terjadi, asuransi juga membantu menjaga kondisi keuangan tetap stabil karena dapat mengurangi pengeluaran tak terduga akibat kondisi yang tak terduga pula, seperti tabrakan.

Bagi yang membeli mobil secara kredit, umumnya kendaraan Anda sudah memiliki asuransi. Sementara untuk mereka yang membeli mobil secara tunai, maka harus segera melengkapi kendaraannya dengan asuransi mobil.

Lantas, perlukah memiliki asuransi mobil tambahan jika membeli mobil baru? Perencana keuangan sekaligus Financial Educator Lifepal Aulia Akbar memaparkan, pemilik kendaraan masih butuh asuransi tambahan.

Lindungi mobil Anda dengan perluasan asuransi
Aulia menjelaskan, asuransi adalah perjanjian antara penanggung dan tertanggung, yang mewajibkan tertanggung membayar iuran dalam hal ini, premi untuk memberikan penggantian atas risiko kerugian, kerusakan, kematian, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan diderita karena suatu peristiwa tak terduga.

“Satu-satunya yang bisa melindungi Anda dari risiko finansial atas rusak atau hilangnya mobil Anda adalah asuransi mobil,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (16/8).

Secara garis besar, asuransi mobil terdiri dari all risk dan total loss only (TLO). Asuransi all risk akan menanggung segala risiko yang mungkin terjadi, termasuk lecet di bagian bodi asal sesuai dengan aturan yang berlaku. 

Sementara asuransi TLO menanggung biaya pertanggungan ketika mobil Anda hilang, atau mengalami kerusakan total hingga mencapai 70% dari harga mobil. TLO cenderung lebih murah daripada all risk. Namun, pemeliharaannya harus disesuaikan dengan potensi risiko yang mungkin dialami pemilik mobil.

Jika telah melengkapi kendaraan dengan asuransi all risk atau TLO, Aulia menyarankan untuk menggunakan jenis asuransi comperehensive, yaitu asuransi yang menjamin risiko kerugian/kerusakan sebagian (partial loss) maupun keseluruhan (total loss) yang diakibatkan oleh semua risiko, sepanjang tidak dikecualikan dalam polis.

“Ini berarti perusahaan asuransi akan membayar klaim untuk semua jenis kerusakan, mulai dari yang ringan, rusak berat, hingga kehilangan,” ungkap dia.

Untuk ketenangan yang lebih optimal, dalam jenis asuransi comperehensive, kita bisa menambahkan perluasan jaminan perlindungan agar terhindar dari risiko kerusakan, seperti dalam kerusuhan mobil mengalami penyok, spion patah, kaca pecah, dan lain-lain.

Adapun jenis-jenis perluasan jaminan tersebut adalah: kerusuhan atau huru-hara; angin topan, badai, banjir, dan tanah longsor; gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi; dan tanggung jawab hukum pihak ke-3.

Sediakan dana cadangan untuk mobil
Ketika memutuskan untuk membeli mobil, pemilik harus menanggung sejumlah pengeluaran tahunan yang harus dikeluarkan, seperti ganti oli, servis ringan, premi asuransi mobil, hingga pajak mobil tahunan.

Aulia mengatakan, lebih baik apabila seseorang menghitung segala pengeluaran untuk kebutuhan mobil dan menjumlahkannya. Setelah itu, mulailah menabung tiap bulan untuk memenuhi dana tersebut.

“Tujuan memiliki dana cadangan (sinking fund) adalah agar Anda tidak menggunakan dana darurat untuk setiap kebutuhan mobil Anda. Dana darurat akan lebih ditujukan untuk pengeluaran-pengeluaran yang bersifat mendadak saja, seperti mengganti ban kempes, aki yang sudah habis masa pakai, atau membayar own risk (OR) asuransi mobil,” jelasnya.

Karena itu, penting untuk mengalokasikan dana untuk kebutuhan ini. Tidaklah salah untuk menabung setidaknya 1% hingga 5% dari pemasukan per bulan untuk dana cadangan mobil. Simpan saja dana tersebut di tabungan agar tetap likuid.

img
Silvia Ng
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan