close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pertama kalinya, mikroplastik ditemukan di dalam paru-paru manusia. Foto Ilustrasi
icon caption
Pertama kalinya, mikroplastik ditemukan di dalam paru-paru manusia. Foto Ilustrasi
Sosial dan Gaya Hidup
Minggu, 10 April 2022 16:07

Pertama kalinya, mikroplastik ditemukan di dalam paru-paru manusia

Partikel polypropylene biasa ditemukan dalam plastik bening dan pipa.
swipe

Untuk pertama kalinya, partikel mikroplastik ditemukan di paru-paru manusia hidup dalam sebuah operasi di Inggris. Penemuan ini semakin mengukuhkan dugaan bahwa polusi mikroplastik saat ini terjadi di mana-mana di seluruh dunia dengan tingkat bahaya yang semakin menguat.

Melansir The Guardian Minggu (10/4), penemuan ini bermula saat bedah jaringan 13 pasien operasi. Partikel mikroplastik berjenis polypropylene dan PET ditemukan dalam hampir semua sampel yang dianalisis. Sampel diambil dari jaringan yang dikeluarkan dari 13 pasien yang menjalani operasi dan mikroplastik ditemukan dalam 11 kasus.

Partikel polypropylene biasa ditemukan dalam plastik bening dan pipa. Sementara PET digunakan dalam botol. Sebelumnya para peneliti telah menemukan mikroplastik pada tingkat yang sama tingginya dalam jaringan paru-paru yang diambil selama autopsi. Penemuan ini menjadi sinyal bahaya karena manusia yang terpapar mikroplastik dalam jumlah tinggi melalui makanan dan air akan membawa penyakit.

Sebelumnya mikroplastik terdeteksi dalam darah manusia untuk pertama kalinya pada Maret 2022, menunjukkan partikel dapat bersarang di berbagai organ. Sejauh ini dampaknya secara spesifik bagi kesehatan masih belum diketahui.

Namun, para ilmuwan sudah menyimpulkan jika mikroplastik menyebabkan kerusakan pada sel-sel manusia. Partikel yang dibawa polusi udara dan memasuki tubuh juga diketahui menyebabkan jutaan kematian dini per tahun.

“Ini mengejutkan karena mikroplastik menembus saluran udara lebih kecil di bagian bawah paru-paru. Padahal kami percaya partikel berukuran ini dapat disaring dan tidak akan sampai sedalam ini,” kata Laura Sadofsky di sekolah kedokteran Hull York di Inggris, seorang penulis senior studi tersebut.

Data ini, imbuh Sadofsky, memberikan kemajuan penting di bidang polusi udara, mikroplastik dan kesehatan manusia. Informasi dapat digunakan untuk menciptakan kondisi realistis untuk percobaan laboratorium dalam menentukan dampak kesehatan. Dia mengatakan ukuran mikroplastik tersebut hanya 0,003 mm. Sebuah studi tahun 2021 di Brasil pada sampel autopsi menemukan mikroplastik pada 13 dari 20 orang yang dianalisis. Polietilen, yang digunakan dalam kantong plastik, adalah salah satu partikel yang paling umum ditemukan.

img
Nadia Lutfiana Mawarni
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan