Kanker menjadi penyakit dengan tingkat kematian tinggi di seluruh dunia dibandingkan jantung dan stroke. Angkanya juga lebih tinggi ketimbang total kematian akibat TBC, malaria, dan AIDS.
Jumlah kematian akibat kanker terus meningkat hingga diperkirakan mencapai lebih dari dua kali lipat dalam 20 tahun dan 70% terjadi di negara berkembang.
Lalu, bagaimana cara mencegah penyakit kanker?
Dokter Onkologi Andhika Rachman mengatakan penyakit kanker dapat dicegah dengan cara deteksi dini. Misalnya, untuk penyakit kanker payudara (breast cancer), dilakukan dengan SADARI (periksa payudara sendiri) oleh wanita yang sudah menstruasi. SADARI dapat dilakukan setiap H+10 setelah menstruasi.
"Selain itu, untuk mencegah kanker bisa dilakukan dengan tidak mengonsumsi alkohol, tidak merokok, tidak stres, melakukan diet seimbang, berat badan ideal, melakukan pemeriksaan secara berkala, rajin berolahraga, istirahat yang cukup, serta mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang," ujar Andhika, Sabtu (31/7).
Cut Putri Arianie, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan mengatakan kanker menjadi salah satu penyakit tidak menular dengan angka prevalansi yang naik setiap tahun secara global. Menurutnya, Kementerian Kesehatan mencanangkan strategi empat pilar dalam upaya menurunkan angka kejadian serta kesakitan akibat kanker di Indonesia. Yakni, peningkatan cakupan vaksinasi sebagai perlindungan, khususnya untuk pencegahan kanker serviks, penyebarluasan informasi secara masif terkait pengobatan kanker berbasis medis, peningkatan cakupan deteksi dini kanker, serta perbaikan terus menerus fasilitas kesehatan dan modalitas lain di bidang kanker.
"Demikian strategi yang telah kami jalankan," ujar Cut Putri.
Seperti diketahui, empat kasus baru kanker di dunia didominasi oleh payudara, paru, kolon, dan prostat. Sedangkan di Indonesia, kasus kanker didominasi oleh payudara, serviks, paru, dan kolon.