Ini mengerikan. Seorang wanita hamil berusia 21 tahun ditusuk dua kali sebelum dibakar kekasihnya. Nyawa wanita malang itu pun melayang dan ditemukan dekat perkebunan sawit di Kampung Sungai Limau, Sungai Besar, Kedah Malaysia, Rabu pagi.
Pelaku berusia 20 tahun itu disebut gelap mata setelah cekcok dengan sang kekasih. Karena hamil di luar nikah, ia ingin menyembunyikan kehamilan pacarnya. Namun perempuan itu menolaknya.
Peristiwa terjadi pada Senin malam. Tersangka diduga memukuli dan menikam perempuan yang berprofesi sebagai pramusaji restoran tersebut, kemudian membeli bensin di SPBU untuk membakar korban.
Kapolres Sabak Bernam, AKBP Agus Salim Mohd. Alias mengatakan, pihaknya bergegas ke lokasi kejadian setelah menerima telepon dari masyarakat tentang penemuan jenazah korban, sekitar pukul 08.15 pagi.
Ia mengatakan, dari hasil penyelidikan diketahui perempuan yang sedang hamil empat bulan itu dibawa tersangka dengan mobil sebelum dibunuh dan dibakar di kebun, sekitar pukul 22.00 pada Selasa.
Namun, tersangka kembali ke lokasi yang sama untuk kembali membakar korban dengan sepeda motor dan membawa satu tong penuh bensin.
"Pria yang hendak membuang jenazah itu kemudian diduga membuang semua barang bukti termasuk barang-barang milik korban di sekitar Jalan Lama Kuala Selangor," katanya dalam jumpa pers di Mapolres Sabak Bernam, Jakarta, hari ini.
Ia menjelaskan, sepasang kekasih tersebut diduga telah menjalin hubungan selama setahun terakhir sebelum terjadi pertengkaran akibat kehamilan tersebut.
Agus Salim menambahkan, penyidikan lebih lanjut berujung pada penangkapan tersangka dalam waktu lima jam di sebuah rumah di sekitar Sungai Besar pada pukul 13.45 WIB di hari yang sama.
"Peninjauan tersebut menemukan bahwa mantan mahasiswa sebuah perguruan tinggi tidak memiliki catatan kriminal dan juga dinyatakan negatif narkoba. Tersangka sekarang ditahan selama enam hari untuk membantu penyelidikan sesuai dengan Pasal 302 KUHP," katanya.
Ia menambahkan, jenazah korban yang 60 persen terbakar masih berada di RS Sungai Buloh untuk proses otopsi.(utusanonline)