close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro. Foto BNPB
icon caption
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro. Foto BNPB
Sosial dan Gaya Hidup
Kamis, 11 Juni 2020 07:35

Protokol jaga jarak turunkan risiko penularan Covid-19 hingga 85%

Terutama, ketika berada di ruang publik, seperti transportasi umum.
swipe

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro, mengungkapkan, protokol jaga jarak atau physical distancing dapat menurunkan risiko penularan Covid-19 hingga 85%.

Hal itu dijelaskan Dokter Reisa sebagaimana menurut hasil penelitian yang diterbitkan jurnal ilmiah Lancet. Dalam jurnal tersebut disebutkan bahwa jarak yang aman adalah satu meter dari satu orang dengan orang lain.

"Ini merupakan langkah pencegahan terbaik bisa menurunkan risiko sampai dengan 85%," kata Reisa di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6).

Protokol jaga jarak sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 paling efektif menurunkan transmission rate atau angka penularan. Terutama, ketika berada di ruang publik, seperti transportasi umum.

Sebagaimana yang diketahui bahwa virus SARS-CoV-2 menular atau ditularkan melalui droplet atau percikan air liur. Maka dalam hal ini Reisa juga menyarankan agar masyarakat tetap menggunakan masker saat harus ke luar rumah, terutama apabila menggunakan layanan transportasi publik.

"Virus corona jenis baru penyebab Covid-19 menular melalui droplet atau percikan air liur, maka wajib semua orang menggunakan masker, terutama ketika menggunakan transportasi," jelasnya.

Selanjutnya apabila terpaksa menggunakan transportasi umum, Reisa juga mengimbau masyarakat agar menghindari memegang gagang pintu, tombol lift, pegangan tangga, atau barang-barang yang disentuh orang banyak.

Kalau terpaksa, maka harus langsung cuci tangan. Apabila tidak memungkinkan, menggunakan air dan sabun, maka dapat menggunakan hand rub dengan kadar alkohol minimal 70%.

Kemudian, dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak meletakkan barang-barang bawaan atau tas di kursi atau lantai transportasi umum. Selain itu, mengonsumsi makanan atau minuman di transportasi umum juga sebaiknya tidak dilakukan, sebab dapat terkontaminasi.

"Hindari menggunakan telepon genggam di tempat umum, terutama apabila berdesakan dengan orang lain, sehingga tidak bisa menjaga jarak aman," jelasnya.

"Hindari makan dan minum, ketika berada di dalam transportasi umum. Hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi, apalagi kalau menggunakan tangan yang tidak bersih," pungkas Reisa.
 

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan