Rabies merupakan penyakit yang ditularkan oleh anjing yang terkena virus rabies. Hal ini bisa menular melalui air liur akibat gigitan, cakaran, dan jilatan. Rabies juga bisa ditularkan oleh hewan, seperti anjing, kucing, monyet, dan kera yang terkena virus rabies. Sangat berbahaya jika seseorang terkena penyakit rabies. Gejala umumnya muncul antara 2-8 minggu setelah terkena gigitan yang berdampak pada sakit kepala, demam, kesemutan, dan otot melemah.
Ciri-ciri hewan rabies seperti takut air, angin, cahaya, dan kelebihan air liur. Cegah rabies dengan ikat atau kandangkan hewan, hewan peliharaan diberikan vaksin secara berkala, jika terkena gigitan lakukan cuci luka gigitan hewan terkena rabies dengan sabun atau deterjen dan segera lapor ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan sesuai SOP.
Praktisi penanganan rabies pada hewan Maria Geong menyebut, vaksinasi berperan penting dalam mencecgahmenyebarluaskan rabies.
“Vaksinasi menjadi sangat penting untuk penanggulangan rabies. Kita hampir bebas, pada 2021 saat memperkenalkan vaksinasi walaupun belum bebas, tetapi rabies bisa dikendalikan dan tidak menyebar ke luar Flores. Kasus kematian juga rendah karena bergantung pada cakupan vaksinasi,” ujarnya, dalam diskusi online yang dipantau Kamis (6/10).
Maria telah memaparkan salah satu alasan komitmen bersama sangat penting untuk mengunggah kepedulian terhadap rabies,
“Rabies menimbulkan kerugian ekonomi tinggi. Saya kira jika Indonesia membuat kajian kerugian dari penyakit rabies lalu kita publikasikan, kemungkinan jajaran legislatif dan pengambil kebijakan akan terbuka wawasannya untuk tidak main-main dengan penyakit ini,” sarannya.
Komitmen bersama lain yang dipaparkannya seperti, manusia adalah hospes terakhir dari rabies dan berakibat fatal hingga meninggal dunia. Diperkirakan 160 orang meninggal dunia setiap hari akibat rabies. Data dari Flores, lebih dari 50% kasus rabies umumnya menyerang anak-anak. Kasus rabies di pedesaan dua kali lebih banyak dibanding yang di perkotaan.