Di tengah demam film Joker, salah satu film yang sayang jika dilewatkan adalah Gemini Man. Film action ini boleh dibilang, punya premis menarik, mengusung tema eksperimen kloning manusia.
Mungkin kita tidak pernah membayangkan, apa yang terjadi jika si tua Will Smith bertarung melawan dirinya sendiri dalam versi muda?
Penasaran?
Sebelum memutuskan untuk nonton, simak resensi yang Alinea.id rangkum untuk Anda.
Gemini man menceritakan seorang pembunuh bayaran senior dari Defense Intelligence Agent (DIA). DIA adalah sebuah organisasi pertahanan pemerintah Amerika.
Henry Brogan (Will Smith) bertugas untuk membunuh para penjahat besar atas perintah ketua DIA.
Setelah sekian lama menjalankan tugasnya, Brogan mulai merasa lelah. Sampai merasa titik ada yang salah dalam pekerjaan yang telah lama ia jalani.
Pensiun pun menjadi tujuan akhirnya. Sayang, pada masa purnanya, nyawa Brogan dalam bahaya.
Clay Varris (Clive Owen) dari head unit black ops rahasia dengan nama sandi "Gemini" yang mencoba membunuh Brogan. Varris mengirimkan pasukannya. Namun dengan pengalaman dan kemampuan tempur Brogan, semua pasukan itu dapat dikalahkannya dengan mudah.
Tidak menyerah, Varris mengutus Clay Junior, seseorang yang mirip sekali dengan Brogan. Baik wajah, suara, cara berkelahi, berpikir, hingga menggunakan senjata.
Satu hal yang membedakan, ialah hanya Junior masih muda. Usianya masih sekitar 20 tahun.
Brogan pun terkejut bak melihat hantu saat bertarung dengan Junior dan menatap wajahnya. Pertanyaan "Siapakah dia" terus terngiang di kepala Henry.
Sikap inilah yang membuatnya ragu untuk membunuh Junior, sekali pun ada kesempatan emas untuk membunuhnya.
Bersama temannya Danny (Mary Elizabeth Winstead) yang juga seorang agen. Mereka bekerja sama untuk mengungkap, siapakah Junior dan mengapa kenapa ia bisa mirip sekali dengan Brogan.
Film ini banyak memamerkan adegan kehebatan kemampuan Brogan. Misalnya saat Brogan, diharuskan membunuh seseorang yang diduganya bioterorisme dari jarak 2 kilometer ke sebuah kereta. Padahal kereta sedang melaju dengan kecepatan 238 kilometer per jam, Brogan pun berhasil mengenai target dan membunuhnya.
Jika kalian berharap keluarnya peluru dari tembakan Brogan, akan didramatisir dengan slow motion seperti di film The Matrix (1999) yang dibintangi Keanu Reeves, atau Wanted (2008) yang dibintangi James McAvoy. Sayang sekali, kalian akan kecewa. Sebab aksi tembak menembak dalam film ini, berlangsung dengan sangat cepat.
Sepanjang film kita akan disuguhkan oleh aksi ciamik kedua Will Smith berbeda umur, dalam berduel. Baik duel tangan kosong, menggunakan pisau, hingga dengan senjata.
Ledakan dari berbagai jenis bom juga tak luput dari aksi mereka.
Tidak melulu soal perang, film juga menampilkan, pemandangan indah seperti: desa berisi rumah-rumah dengan cat warna warni di Cartagena, Kolombia. Hingga bangunan-bangunan bersejarah megah di Budapest, Hungaria.
Soal musik, Composer Lorne Balfe jelas sudah berpengalaman menunggangi urusan musik diberbagai film laga, seperti di Mission: Impossible Fallout (2018) atau Terminator Genisys (2015).
Gemini Man ini musik yang ditata Balfe dapat membangun suasana kepanikan dan kebingungan yang dialami Brogan.
Balfe peka bahwa sepanjang film berjalan dengan sangat tegang, dan ketegangan yang berlebihan akan menyebabkan penonton tidak optimal menikmati jalannya film.
Balfe menyelipkan musik santai dan lagu Icon oleh Ja!den yang dapat membuat kita rileks sejenak, dan mengangguk-anggukan kepala sesuai dengan irama musik.
Ang lee sutradara film ini yang pernah memenangkan dua piala Oscar dikategori sutradara terbaik atas filmnya: Crouching Tiger, Hidden Dragon (2000) dan Brokeback Mountain (2005) ini jelas pandai membangun ketegangan pada penonton.
Sepanjang film setiap Brogan pergi ke tempat tersembunyi, yang ia kira akan aman disana, ternyata disana ia selalu bertemu dengan Junior.
Atau saat Brogan dan teman-temannya sedang mengobrol santai di mobil, lalu tiba-tiba ditembak dengan meriam dari kendaraan perang musuhnya.
Alur Mudah Ditebak
Film produksi Skydance Media dan Alibaba Pictures ini juga menyindir, sifat remaja di zaman sekarang yang keras kepala dan suka membantah perkataan orang tua.
Hal tersebut tercermin dari kelakuan Junior yang selalu membantah, dan tidak mau mendengarkan perkataan dari Henry.
Gemini Man menggunakan alur maju atau progresif di dalam ceritanya. Alurnya menurut mudah ditebak, kita dapat dengan mudah menebak film ini akan dibawa kearah mana.
Ang Lee memang terkenal sebagai sutradara yang kerap kali menaruh kejutan di ujung film, tak terkecuali di film ini.
Walaupun ada unsur kejutan tentang eksperimen kloning manusia yang menimpa Henry, namun kejutan tersebut tak mampu menolong keseluruhan film yang jalan ceritanya mudah ditebak. Jadi film ini, seperti tidak ada yang spesial.
Tak ayal sampai tulisan ini dibuat, Gemini man hanya mendapat rating 5,4/10 dari sekitar empat ribu pengulas di IMDb (Internet Movie Database) dan 26% dari Rotten Tomatoes.
Ang Lee memang terkenal sebagai sutradara yang kerap kali menaruh kejutan di ujung film, tak terkecuali di film ini. Walaupun ada unsur kejutan tentang eksperimen kloning manusia yang menimpa Henry, namun kejutan tersebut tak mampu menolong keseluruhan film yang jalan ceritanya mudah ditebak.