close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
ilustrasi. foto Pixabay
icon caption
ilustrasi. foto Pixabay
Sosial dan Gaya Hidup
Jumat, 24 September 2021 18:56

Direktur RS PON: Tak ada hubungan antara stroke dengan vaksin

Sekitar 20% penderita stroke ini mengalami pendarahan dan sebagian lainnya merupakan penyumbatan pembuluh darah.
swipe

Penyakit stroke pendarahan pada otak tidak ada hubungannya dengan vaksinasi COVID-19. Demikian ditegaskan Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Mursyid Bustami.

Beredar kabar di tengah masyarakat, mengaitkan masalah stroke hemoragik dengan vaksinasi Covid-19. Hal ini, didukung oleh berita-berita yang diperbincangkan terkait  Tukul Arwana yang mengalami pendarahan di otak.

Menurutnya, pendarahan merupakan sebagian dari penyakit stroke. Jadi, sekitar 20% penderita stroke ini mengalami pendarahan dan sebagian lainnya merupakan penyumbatan pembuluh darah.

"Pertama tentunya yang ingin saya sampaikan adalah bahwa stroke itu salah satunya sebagian adalah stroke perdarahan. Jadi, sekitar 20% dari penderita stroke adalah stroke perdarahan dan yang lainnya adalah penyumbatan pembuluh darah," ujar Mursyid dalam Konferensi pers Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jumat (24/09).

Hal ini, merupakan suatu kondisi penyakit yang sering dihadapi para dokter, terutama di Rumah Sakit PON.

Sebab, penyakit Stroke ini menurutnya dapat dialami oleh siapapun. Namun, dengan faktor resiko tertentu. Seperti penderita stroke pendarahan yang biasanya adalah pengidap hipertensi. 

"Penderita stroke perdarahan biasanya adalah Penderita hipertensi. Ini faktor risiko yang yang sering dihadapi oleh penderita Stroke yang mengalami pendarahan. Artinya, yang terjadi adalah tidak kuatnya pembuluh darah (titik lemah di pembuluh darah itu), tidak kuat menahan tekanan darah yang tinggi," jelasnya.

Dari masalah tersebut, sebagian dari pasien stroke memerlukan tindakan operasi. Yakni mengambil/mengevakuasi bekuan darah yang ada di otak tersebut untuk mengurangi tekanan terhadap bagian otak yang ada di sekitar pendarahan. 

Selain itu pula, banyak pula pengobatan-pengobatan lainnya untuk memulihkan kembali fungsi otak tersebut.

Di akhir, beliau menegaskan bahwa tidak ada hubungannya antara Stroke Pendarahan/Hemoragik dengan Vaksin Covid-19, baik dengan jenis ataupun merek vaksin apapun.

"Kami tegaskan bahwa tidak ada hubungan antara stroke pendarahan atau stroke hemoragik itu dengan vaksin covid-19, apapun jenis vaksinnya, apapun merek vaksin, jadi belum ada yang mengatakan bahwa ada risiko terjadinya stroke pendarahan akibat vaksin," terang Mursyid.

img
Muhammad Adil
Reporter
img
Achmad Rizki
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan